Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jumlah Investor Kripto Kian Meningkat, Lantas Bagaimana Kondisi Pasar Kripto Kuartal III-2023?

Jumlah Investor Kripto Kian Meningkat, Lantas Bagaimana Kondisi Pasar Kripto Kuartal III-2023? Kredit Foto: Reku
Warta Ekonomi, Jakarta -

Platform pertukaran aset kripto berbasis di Indonesia, Reku, belakangan mengamati catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait jumlah investor kripto di Indonesia yang mencapai 17,8 juta orang pada Agustus 2023. Dengan meningkatnya investor, lantas bagaimana kondisi pasar kripto di kuartal ketiga 2023?

Chief Operating Officer (COO) Reku, Jesse Choi mengatakan bahwa peningkatan jumlah investor kripto menggambarkan peluang untuk mengajak masyarakat lebih mendiversifikasikan instrumen investasi di aset kripto. 

“Ini menggambarkan besarnya minat masyarakat terhadap aset kripto,” ujar Choi ketika dilansir dari keterangannya pada Jumat (13/10/2023). 

Baca Juga: Pinjaman Kripto Ilegal setelah Pengadilan China Putuskan di Sidang Kedua

Menurut Choi, tingginya minat masyarakat tersebut memotivasi Reku untuk konsisten dalam memperkuat posisi dan membentuk komunitas yang lebih melek dan bijak berinvestasi. Tidak hanya itu, Choi juga menjelaskan bahwa performa Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) menunjukkan potensi menarik untuk alternatif investasi.

“Selanjutnya adalah bagaimana investor bisa menemukan kecocokan dengan aset kripto dan merasakan potensi diversifikasi portofolio mereka,” jelas Choi.

Soal performa pasar kripto di kuartal ketiga tahun 2023, analis kripto Reku, Afid Sugiono memaparkan bahwa terdapat optimisme, mulai dari adanya persetujuan Bitcoin spot ETF, regulasi untuk mencegah kejahatan melalui kripto, hingga The Fed yang mempertahankan suku bunga. 

“Sejumlah faktor penggerak kenaikan ini adalah optimisme terhadap persetujuan Bitcoin spot ETF yang diajukan beberapa perusahaan investasi global seperti Blackrock dan Citadelle. Selain itu, pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Bipartisan oleh Senat Amerika Serikat untuk mencegah kejahatan melalui kripto. Faktor pendorong lainnya yakni tingkat inflasi AS yang diproyeksikan turun sehingga dapat mendorong The Fed mempertahankan suku bunga,” ungkap Afid rinci. 

Di Laporan kuartal III tersebut, Reku merekap analisis teknikal mengenai potensi bullish di Bitcoin dan sejumlah aset kripto lainnya pada kuartal keempat. Data candle Bitcoin di September lalu menggambarkan posisi bullish full-body, yang mengindikasikan kenaikan di level US$30.700-US$32.800 (Rp482 juta-Rp515 juta).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: