eFishery dan BRIN Tandatangani Nota Kesepahaman Pemanfaataan Riset dan Inovasi Bidang Akuakultur
Perusahaan teknologi rintisan (startup) akuakultur asal Indonesia, eFishery baru-baru ini bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam hal kolaborasi pengembangan dan pemanfaatan hasil riset dan inovasi di bidang akuakultur yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman kedua belah pihak.
Dilansir dari keterangan resminya pada Kamis (7/12/2023), menurut VP of Public Affair eFishery, Muhammad Chairil, kerja sama strategis ini menjadi tonggak penting dalam upaya startup decacorn tersebut untuk mengubah dan meningkatkan sektor akuakultur di Indonesia.
“Nota Kesepahaman antara eFishery dan BRIN tidak hanya sebatas penelitian dan pengembangan di bidang akuakultur, tetapi juga mencakup pertukaran informasi hasil riset dan inovasi. Harapannya kemitraan ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada sektor akuakultur,” ujar Chairil yang dilansir dari keterangan resminya pada Kamis (7/12/2023).
Di samping itu, inisiasi ini dilakukan oleh eFishery, sebagai perusahaan teknologi yang fokus di bidang akuakultur. Menurut Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), R. Hendrian, hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024.
Hendrian mengatakan, atas dasar perpres tersebut, eFishery selaku wirausaha yang menjalankan bisnis berbasis teknologi, setidaknya memanfaatkan satu jenis teknologi dalam menjalankan proses bisnisnya.
“… baik di sisi produksi, distribusi, pemasaran, maupun penjualan atau pengusaha pemula berbasis teknologi,” kata Hendrian.
“Oleh karena itu, BRIN siap berkolaborasi bersama eFishery untuk bersinergi memberikan dampak yang lebih luas lagi untuk potensi teknologi akuakultur,” pungkas Hendrian.
Kerja sama antara eFishery dan BRIN dinilai dapat menghilirkan dan memaksimalkan potensi riset, khususnya pada industri akuakultur. Ruang lingkup kerja sama ini meliputi penyusunan model pemanfaatan hasil riset dan inovasi, pemanfaatan bersama sarana dan prasarana yang dimiliki oleh kedua belah pihak, serta diseminasi hasil riset dan inovasi melalui publikasi, seminar, dan bimbingan teknis.
Sebagai perusahaan teknologi akuakultur, eFishery berkomitmen untuk berinovasi dalam budidaya ikan dan udang. eFishery memiliki tiga pilar utamanya, yakni mendukung penyediaan pangan global melalui pengembangan akuakultur, menyediakan teknologi yang terjangkau bagi semua pihak, dan mengurangi kesenjangan digital melalui ekonomi digital yang inklusif. Tiga pilar ini membuat startup ini berhasil menyediakan solusi terintegrasi yang mencakup seluruh ekosistem budidaya ikan dan udang, dari akses pakan, pendanaan, hingga pasar, untuk lebih dari 200.000 pembudidaya di 280 kota dan kabupaten di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement