Survei EPI Center: Mayoritas Puas Akan Kinerja Jokowi, Keberlanjutan Tuai Efek Elektoral
Sementara itu PDIP memilih Mahfud MD sebagai pasangan cawapres Ganjar, yang notabene menjabat Menko Polhukam pada kabinet Jokowi. Selain PDIP, pasangan Ganjar-Mahfud didukung oleh PPP yang memiliki wakil di Senayan, sisanya partai-partai non-parlemen.
Peta yang paling rumit terjadi pada kubu Anies, di mana akhirnya Koalisi Perubahan yang mengusung justru memilih Muhaimin Iskandar sebagai cawapres. Cak Imin membawa gerbong PKB yang menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi.
Baca Juga: Pakar Pertanian Apresiasi Kebijakan Pangan dan Pertanian di Era Jokowi
Anies juga sejak awal didukung oleh Nasdem, partai yang juga anggota pemerintahan. Sejak Nasdem melontarkan isu pencapresan Anies, pertentangan terus mencuat di antara partai-partai pendukung pemerintah, disertai desakan agar menteri-menterinya mundur.
Setelah Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan, tersisa PKS satu-satunya partai oposisi yang menjadi pendukung Anies-Cak Imin. “Pada akhirnya semua kubu diisi oleh aktor-aktor politik dari pemerintah, menjadikan oposisi sebagai kekuatan minoritas,” terang Mursalin.
Dalam perkembangan selanjutnya, friksi pun terjadi di antara ketiga kubu. “Pada suatu kesempatan, Ganjar memberi nilai 5 soal penegakan hukum era Jokowi, sedangkan Mahfud yang notabene menjabat Menko Polhukam justru menilai skornya tertinggi,” lanjut Mursalin.
Sementara itu Cak Imin yang ikut potong tumpeng di IKN Nusantara, balik badan menentang pembangunan IKN.
“Cak Imin menggulirkan wacana membangun 40 kota setara Jakarta, tetapi diralat oleh Anies bahwa pembangunannya bukan dari nol,” kata Mursalin.
Pasangan Prabowo-Gibran yang terlihat paling solid dalam membela keberlanjutan program-program Jokowi.
“Dalam debat capres perdana, Prabowo tampil garang membela kebijakan Jokowi, seolah-olah Prabowo adalah capres petahana,” Mursalin menjelaskan.
Hasilnya, Prabowo-Gibran menuai elektabilitas paling tinggi hingga berpeluang kuat memenangkan Pilpres dalam satu putaran. Ganjar-Mahfud harus memperebutkan sisa kue dari pemilih yang mendukung keberlanjutan, tetapi berbeda pilihan soal capres-cawapres.
Ganjar-Mahfud yang menempatkan diri sebagai kritisi terhadap pemerintah harus bersaing dengan Anies-Cak Imin yang memang mendaku sebagai kubu perubahan.
“Elektabilitas keduanya terpaut tipis, tetap berjarak sangat jauh dari Prabowo-Gibran,” pungkas Mursalin.
Baca Juga: Menurut Survei Angka Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Masih Tinggi
Survei Economics & Political Insight (EPI) Center dilakukan pada 9-15 Januari 2024, secara tatap muka kepada 1200 responden mewakili 38 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement