- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Bittime Berkomitmen Menjadi Platform Utama untuk Investasi Token Kripto Terbaru
Bittime berkomitmen untuk menghadirkan berbagai token terbaru yang tengah diminati pelaku pasar aset kripto. Hal itu demi memenuhi kebutuhan para investor dan trader aset kripto Indonesia untuk diversifikasi portofolio.
Beberapa token terkini yang telah listing di Bittime antara lain ONDO, DMAIL, JUP, dan ZETA. Token-token tersebut adalah aset kripto yang tengah ramai diminati pelaku pasar karena berbagai faktor, mulai dari utilitas hingga ekosistemnya.
CEO Bittime Ryan Lymn mengatakan pihaknya memang sejak awal berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan para pelaku pasar aset kripto Indonesia. Ia menilai platform pertukaran aset kripto di Indonesia harus mampu bersaing secara global.
“Kami melihat bagaimana platform pertukaran aset kripto global memahami kebutuhan para investor dan trader. Dari situ kami berkomitmen untuk menjadi platform nomor satu di Indonesia untuk investasi token-token terbaru,” ujarnya.
Ia menambahkan, kebutuhan para investor dan trader aset kripto terhadap token-token terbaru adalah karena perlunya diversifikasi portofolio. Dimana dalam setiap kelas aset, diversifikasi portofolio adalah hal yang sangat penting untuk mengantisipasi volatilitas pasar.
“Investor yang baik paham istilah ‘jangan menaruh semua telur di satu keranjang’, yang memiliki arti bahwa sebaiknya tidak menempatkan dana di satu jenis instrumen aset. Dimana dalam hal aset kripto berarti jangan menempatkan seluruh dana di satu token saja,” jelasnya.
Baca Juga: Bittime Listing JUP, Token Ekosistem Solana yang Tengah Naik Daun
Apalagi, lanjut Ryan, saat ini musim altcoin atau altcoin season diprediksi akan segera datang. Berdasarkan data Blockchain Center, Altcoin Season Index dihitung apabila 75% dari top 50 koin memiliki performa lebih baik dari Bitcoin selama musim sebelumnya (90 hari).
“Pada saat altcoin season, investor dan trader aset kripto semakin aktif dan membutuhkan banyak token baru untuk menjadi portofolionya. Karena itu Bittime hadir untuk memenuhi kebutuhan altcoin para pengguna dengan melakukan listing token-token baru yang tengah diminati,” jelasnya.
Ryan menjelaskan, tim pengembangan bisnis di Bittime selalu memantau pasar aset kripto global untuk mendapatkan insight terkait token-token baru yang memiliki prospek bagus, dan tengah diminati. Dari situlah kemudian pihaknya bergerak cepat untuk bisa me-listing token-token tersebut di Indonesia melalui Bittime.
“Kami memiliki tim yang berkompeten dalam memantau pasar aset kripto global dan menentukan token mana yang dibutuhkan pengguna. Hal itu kemudian diwujudkan oleh tim yang bergerak cepat untuk mengurus administrasi listing melalui otoritas di Indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ryan mengapresiasi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) selaku otoritas di Indonesia yang berwenang mengeluarkan peraturan terbaru terkait aset kripto yang boleh diperdagangkan.
Salah satu token terbaru listing di Bittime adalah ZetaChain (ZETA), yang melonjak lebih dari 150% pada hari peluncurannya. Token ini tengah digandrungi pelaku pasar karena dinilai muncul sebagai solusi inovatif yang menjanjikan interoperabilitas penuh dengan blockchain lain.
Product Manager Bittime, Fransiskus Bupu Awa Du’a mengatakan kehadiran ZetaChain mengubah peta perjalanan Bitcoin dengan memperkenalkan Omnichain Smart Contracts, sebuah terobosan yang memperkenalkan era baru dalam pengembangan aplikasi DApps.
Baca Juga: Bittime Prediksi Pasar Aset Kripto Rebound Pasca Pengumuman The Fed dan Jelang Halving
Omnichain Smart Contracts memungkinkan pertukaran token Bitcoin (BTC) dengan aset-aset kripto Decentralized Finance (DeFi) antar blockchain tidak perlu lagi di wrapping (dibungkus) seperti WBTC.
“ZetaChain adalah blockchain Layer 1 (L1) yang dikenal karena komitmennya dalam menyediakan interoperabilitas penuh dengan blockchain lain. Kemampuan unik ini memberdayakan pengembang untuk menciptakan aplikasi yang beroperasi lintas rantai dengan mudah dan cepat,” jelas Fransiskus.
Ia menambahkan, ZetaChain menonjol di antara pesaingnya, karena menawarkan beberapa keunggulan. Pertama, soal interoperabilitas dimana ZetaChain dapat terhubung dengan lancar ke blockchain lain, menjadikannya solusi ideal untuk aplikasi lintas-rantai.
Kedua, terkait skalabilitas tinggi dimana penggunaan mekanisme konsensus PoS menghasilkan throughput tinggi dan biaya transaksi yang lebih rendah. Ketiga, implementasi fitur keamanan canggih memperkuat ZetaChain terhadap serangan potensial.
“Token asli ZetaChain, ZETA, adalah token utilitas yang memainkan peran penting dalam jaringan blockchain. Token ZETA digunakan untuk pembayaran biaya transaksi, voting proposal peningkatan jaringan, dan lainnya,” imbuhnya.
Fransiskus menjelaskan bahwa dengan fitur unik, keamanan yang ditingkatkan, dan komitmen terhadap interoperabilitas penuh, ZetaChain memposisikan dirinya sebagai pesaing yang menjanjikan di industri blockchain.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement