Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

193 Juta Orang Diprediksi Ikut Mudik Lebaran, Menhub: Peringatan untuk Bersiap dengan Serius

193 Juta Orang Diprediksi Ikut Mudik Lebaran, Menhub: Peringatan untuk Bersiap dengan Serius Kredit Foto: Kemenhub
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mewanti-wanti jajarannya akan pergerakan masyarakat dalam skala besar pada waktu mudik di Lebaran 2024. Pihaknya menegaskan hal ini saat membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (3/4).

“Tahun lalu juga kita memverifikasi angka 123 juta dengan pergerakan masyarakat melalui mobile positioning, dan angkanya benar. Nah, 193,6 juta orang tersebut sebenarnya justru bisa dipakai sebagai peringatan untuk mempersiapkan ini dengan serius,” ujar Menhub.

Baca Juga: Askrindo Berangkatkan Ratusan Pemudik ke 8 Kota

Menhub Budi menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat dengan mengusung tagline Mudik Ceria Penuh Makna. Oleh karenanya ia meminta seluruh pihak, baik pemerintah di tingkat pusat maupun daerah, agar siap menyambut dan mengantisipasi lonjakan pemudik, khususnya di wilayah Jawa Tengah sebagai daerah tujuan perjalanan terbesar dan Jawa Timur sebagai daerah asal perjalanan terbesar. 

“Sejalan dengan itu, Bapak Presiden juga mengimbau agar masyarakat melakukan mudik lebih awal. Ini penting untuk menghindari penumpukan kendaraan pada puncak arus mudik yang diprediksi jatuh pada tanggal 6 sampai 8 April 2024, serta puncak arus balik pada tanggal 14 April 2024,” ungkap Menhub. 

Kemudian, Menhub juga memaparkan bahwa Kemenhub telah menyiapkan kebijakan pengaturan mobilitas pada masa Lebaran 2024 untuk semua moda transportasi. Beberapa di antaranya meliputi: pembatasan operasional kendaraan angkutan barang, mempersiapkan cadangan sarana angkutan di semua moda sesuai demand di lapangan, memastikan kelaikoperasian angkutan dengan melakukan ramp cek, melakukan rekayasa lalu lintas di titik rawan kemacetan, rawan bencana, dan rawan kecelakaan, serta berkoordinasi dengan BMKG, Basarnas, BNPB, Kementerian ESDM, hingga Kementerian PUPR.

“Secara khusus yang ingin saya sampaikan bahwa seyogyanya lakukan mudik dengan angkutan massal. Mobil pribadi apalagi motor, saya kira tidak digunakan, terutama motor karena kecelakaan banyak 70 persen kecelakaan karena motor dan kita menyediakan juga fasilitas mudik gratis” terang Menhub. 

Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran, Ribuan Kendaraan Umum Lakukan Ramp Check

Menhub juga mengimbau seluruh stakeholder agar memiliki pemahaman yang sama terkait ketentuan pengendalian mobilitas dan implementasinya di lapangan. Tak hanya itu, lanjut Menhub, lakukan pula pengawasan dengan tegas namun humanis, serta tetap menjaga koordinasi dan komunikasi yang baik dengan semua pihak. Pasalnya, sinergi dan kolaborasi antar stakeholder serta dukungan dari media menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan mudik Lebaran.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: