Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geser Posisi Coca-Cola, L’Oréal Jadi Perusahaan Terinovatif Tahun 2024, Ternyata Ini Kuncinya!

Geser Posisi Coca-Cola, L’Oréal Jadi Perusahaan Terinovatif Tahun 2024, Ternyata Ini Kuncinya! Kredit Foto: L'Oréal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Institute for Management Development (IMD), pionir pengembangan pendidikan kepemimpinan dan transformasi digital bagi ratusan perusahaan dunia, telah melakukan survei Future Readiness Indicator (FRI/Indikator Kesiapan Masa Depan) dan pemeringkatan terhadap 24 perusahaan CPG (Consumer Packaged Goods) dunia. 

Hasilnya, L’Oréal berada di posisi teratas, naik dua peringkat dari tahun sebelumnya. Artinya, L’Oréal berhasil menaklukkan perusahaan raksasa Coca-Cola Co. dan Procter & Gamble Co. (P&G). Pada tahun 2023, Coca-Cola sempat ada di posisi puncak dan kini harus puas dengan peringkat kedua.

Sementara P&G yang sebelumnya memegang posisi kedua kini terdepak ke peringkat ketiga. Nestle masih jadi juara bertahan di posisi keempat. Sementara Unilever naik dua peringkat dari tahun sebelumnya ke peringkat lima.

Baca Juga: Perkuat Bisnis, IPCM Bakal Genjot Kerja Sama dengan Mitra Strategis

Direktur IMD Center for Future Readiness Howard Yu mengatakan, “Kemampuan L’Oréal memanfaatkan AI, omnichannel, kemitraan, dan social listening berada di skala yang belum pernah kami lihat di dunia CPG sebelumnya. Sehingga, sebenarnya saat ini L’Oréal adalah perusahaan teknologi yang menjual lipstik."

Perusahaan kosmetik dan produk perawatan itu pun diganjar dengan nilai sempurna dalam Indikator Kesiapan Masa Depan IMD CPG 2024 karena berhasil mengombinasikan Augmented Reality (AR) dan kecerdasan buatan (artificial intellegence/AI) untuk memberikan rekomendasi produk, diagnostik kulit, dan uji coba produk secara virtual.

Baca Juga: Pizza Hut Delivery Hadirkan Hot Box, Inovasi Pesan Antar dengan Kotak Pemanas di Motor Listrik

L'Oréal pun memanfaatkan data sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Misalnya dengan melakukan social listening untuk menganalisa kebiasaan pembeli, menentukan lini produk berikutnya, kampanye pemasaran, dan optimasi rantai pasokan (supply chain).

Cara tersebut membantu perusahaan memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang perilaku konsumen. Selain itu, L'Oréal juga menggunakan strategi pemasaran omnichannel, memperkuat kemitraan, dan memberikan kemudahan berbelanja baik online maupun offline.

"Kesuksesan L’Oréal menunjukkan menekan biaya produksi dan distribusi dengan cara tradisional saja tidak cukup. Konsumen saat ini banyak tuntutan,” tandas Yu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: