Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Solusi Pemprov Jabar Hadapi Ancaman Kemarau Panjang 2024

Ini Solusi Pemprov Jabar Hadapi Ancaman Kemarau Panjang 2024 Bey Machmudin | Kredit Foto: Pemprov Jabar

“Kalau pakai gas melon itu hanya Rp25.000, jadi ada penghematan sekitar 70%, tapi saya juga melaporkan ke Kementan kalau mereka membeli pupuk sampai Rp160.000,” katanya

Bey menyebutkan pihaknya mesti mendapatkan laporan langsung dari para petani karena ancaman kemarau panjang harus diwaspadai. Dialognya dengan para petani dinilai Bey memberikan informasi berharga, terlebih para petani ini menggarap sawah milik mereka.

Baca Juga: Ini Alasan PKB Jabar Usung Acep Adang Ruhiat Jadi Cawagub pada Pilkada 2024

Dia juga memastikan temuan di lapangan dilaporkan langsung pada Irjen Kementerian Pertanian baik urusan pupuk yang masih mahal dan bantuan pompanisasi. Menurutnya petani di Tegal Panjang bersedia mendapatkan bantuan pompanisasi, meski masih menggunakan tenaga bensin.

Soal bahan bakar bensin ini para petani mengeluhkan jauh dan sulitnya mendapatkan bensin.

"Mereka kerepotan beli bensin, harus pake jerigen, kadang-kadang di SPBU ditolak, kalau pakai elpiji itu praktis karena tinggal beli di warung, polusi juga berkurang, ini jadi temuan di lapangan, sudah saya laporkan ke Irjen Kementan,” pungkasnya.

Baca Juga: Dorong Potensi Lokal, Pemprov Jabar Gelar West Java Festival 2024

Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia mundur dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Adapun puncak musim kemarau 2024 diprediksikan terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: