Pemerintah Indonesia akan terus meluncurkan program dari Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU). Hal ini menyusul sejumlah capaian positif dari hal tersebut dalam sejumlah wilayah dari Indonesia.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa keberhasilan program inti tidak terlepeas dari keterlibatan berbagai elemen masyarakat dan organisasi, termasuk PBNU, Muslimat NU, Ansor, IPNU, IPPNU, serta Kementerian Agama (Kemenag).
Baca Juga: Sebelum Jadi Menteri Agama, Ini Perjalanan Karir Yaqut Cholil Qoumas
"Keberhasilan GKMNU ini tentu melibatkan semuanya, baik PBNU, Muslimat, Ansor, IPNU, IPPNU, dan Kemenag yang menjadi tulang punggung gerakan ini. Bahkan, di beberapa kasus yang aktif adalah masyarakat desanya," ujar Yaqut, dilansir Minggu (11/08/2024).
GKMNU merupakan inisiatif yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa dalam menyelesaikan masalah keluarga. Program ini mencakup berbagai aspek seperti keagamaan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan kebencanaan.
Dewan Pengampu program ini terdiri dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar, Ulama, Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), dan Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.
Adapun Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf berharap gerakan ini akan semakin berkembang dan berdampak menandai kehadiran organisasinya dalam kehidupan masyarakat dari Indonesia.
Baca Juga: Menag Yaqut Revisi Aturan Pendirian Rumah Ibadah, PBNU: Kita Ingin Ada Kebebasan bagi Siapapun
"Saya harap bisa dikembangkan ke berbagai instansi karena semua berkaitan dengan keluarga. Bahkan kalau bisa internasional. Karena ini agenda strategis," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement