"Impor silika kita besar sekali, mengapa tidak kita manfaatkan limbah ini untuk memenuhi kebutuhan tersebut?" tutur Hoerudin.
Sebagai alternatif silica dari bahan tambang atau proses sintesis, biosilika bisa dimanfaatkan untuk banyak hal. Di antaranya pembuatan pupuk, roda, alas kaki, bahan pangan, bahan farmasi, semikonduktor, dan berbagai macam cat.
Baca Juga: Diresmikan Menperin, Indonesia Bakal Olah Limbah Sawit Jadi Produk Bernilai Tinggi
Sejauh ini, riset Hoerudin beserta timnya sudah mengembangkan dua produk. Yakni biosilika cair dan sebuk dari limbah padi serta sawit. Hoerudin menjelaskan jika biosilika cair dikembangkan dari dua jenis bahan baku seperti abu boiler sekam padi, dan kelapa sawit.
Abu sekam padi, sambungnya, diubah menjadi biosilika cair dengan menggunakan pelarut alkali kalium hidroksida (KOH) teknis dan air. Sedangkan, untuk mengubah sekam padi menjadi abu menggunakan pemanasan atau pembakaran pada suhu 300 – 700 derajat Celcius.
"Silika cairnya diambil setelah ampas abu sekam padi dipisahkan dari ekstrak silika cair kasar. Jadi setelah yang cairnya didapat, abunya pun dimanfaatkan, tidak ada yang terbuang," jelasnya.
Sebagai informasi, biosilika cair ini sudah diuji di 22 provinsi Indonesia, bekerja sama dengan Lembaga Litbang, PT, Dinas Swasta, Gapoktan, dan Poktan untuk berbagai komoditas di antaranya padi, bawang merah, dna tebu serta ekosistem sawah lainnya. Di sisi lain, juga digunakan untuk lahan kering, rawa, hingga dataran tinggi.
Pihaknya menyebut jika silica cair ini lebih mudah diserap oleh tanaman serta cocok untuk penggunaan sebagai pupuk dan pestisida.
Adapun potensi aplikatif lainnya untuk biosilika yakni untuk tekstil, penyamakan kulit, kesehatan gigi, dan lain sebagainya. Lebih lanjut, Hoerudin menjelaskan jika studi terkait limbah agroindustry yang berpotensi diubah menjadi biosilika ini terus dikembangkan. Termasuk di antaranya meneliti aplikasi biosilika yang paling sesuai dengan kondisi Indonesia.
Baca Juga: Nestapa Industri Tekstil, Sulit Bangkit Diterjang Barang Impor
“Dengan potensi besar ini, pemanfaatan silika biogenik dari limbah agroindustri bukan hanya menjadi solusi inovatif mengurangi limbah, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi yang signifikan,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement