Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenko Marves: Jual Beli Listrik RI ke Singapura Terealisasi 2027

Kemenko Marves: Jual Beli Listrik RI ke Singapura Terealisasi 2027 Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin menyampaikan jual beli listrik antara Indonesia dan Singapura bakal segera terealisasi. Direncanakan first electron atau penyaluran listrik pertamal bakal terjadi pada akhir tahun 2027 atau awal 2028.

Kegiatan jual beli listrik ini diharapkan dapat mendorong mata rantai pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia.

"Plan kita mungkin first electrons itu di 2028 awal atau di akhir 2027," ujar Rachmat pada Konferensi Pers Kesiapan Pelaksanaan ISF 2024, di Kemenko Marves, Kamis 29/08/2024.

Rachmat membocorkan, saat ini ke dua negara telah menyepakati conditional approvel. Adapun langkah selanjutnya tinggal menunggu conditional license dari Pemerintah Singapura yang rencananya bakal diberikan di gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024 di JCC Senayan, pada 5 hingga 6 September mendatang.

“(Di ISF) Rencananya pemberian kondisional license untuk ekspor listrik ke Singapura. Itu nilainya bisa billions dollars,” tutup Rachmat.

Baca Juga: Pemerintah Canangkan Tahun 2060 Ketenagalistrikan Ditopang EBT 367 GW, Sumbernya dari Mana?

Rachmat menegaskan, jual beli listrik ini tidak saja akan meningkatkan pemanfaatan EBT di Indonesia. Tapi juga dapat menjadi katalisator Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Pasalnya, semua komponen dari Pembangkit Surya termasuk modul dan baterai diharuskan original buatan dari Indonesia.

”Ekspor listrik ke Singapura ini. Kita menyampaikan bahwa golnya selain memberikan, bekerjasama untuk mengekspor listrik atau electrons, proyek ini harus menggunakan solar modul atau modul surya, panel surya, dan baterai yang diproduksi di Indonesia,” ujarnya.

Untuk diketahui, MoU jual beli listrik RI dan Singapura ditandatangani oleh eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arifin Tasrif dan Second Minister for Trade and Industry Singapura, Tan See Leng, di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (08/09/2023).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana sempat memaparkan kapasitas listrik yang bakal disalurkan akan mencapai 2 Gigawatt (GW).

"Saya dengar katanya 2 GW, tapi kita belum lihat kapan 2 GW itu apa sekarang, yang saya dengar itu yang akan kita pastikan secara formal, kan nanti ada investasi harus pasti nanti gimana mereka belinya," jelasnya di Jakarta, Jumat (08/09/2023).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: