Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konten Pilkada Serentak Jabar 2024 Harus Mendidik!

Konten Pilkada Serentak Jabar 2024 Harus Mendidik! Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemdaprov Jabar bersama lembaga penyiaran sepakat memproduksi konten siaran yang mendidik untuk Pilkada Serentak aman, lancar, damai, dan transparan.

Pemdaprov Jabar melalui Dinas Komunikasi dan Informatika berkolaborasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar, termasuk stasiun TVRI, Radio Republik Indonesia (RRI), dan Komisi Penyiaran Indonesia Pusat. 

Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan kolaborasi antara Pemdaprov dan lembaga penyiaran merujuk pada Deklarasi Jabar Anteng (Aman Netral Tenang) yang terbukti membawa Jabar kondusif saat Pilpres 14 Februari lalu.

Dengan semangat dan prinsip Jabar Anteng, diharapkan kondusifitas yang sama akan tercipta pada Pemilihan Gubernur dan pemilihan wali kota/bupati yang akan dilakukan serentak pada 27 November 2024. 

Baca Juga: Tak Menyerah, Anies Ngaku Lakukan Hal Ini Usai PDIP Batal Mengusungnya di Pilkada Jakarta

"Kami telah mendeklarasikan Jabar Anteng dan berharap masyarakat menyikapi proses demokrasi ini dengan penuh kedewasaan, tetap menjadi persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan pandangan politik," kata Bey kepada wartawan di Bandung, Rabu (28/8/2024). 

Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak hampir 50 juta jiwa, dan DPT terbanyak sekitar 35 juta pemilih, Jabar relatif sukses menggelar pemilu. 

Salah satunya netralitas aparatur sipil negara. "Kami termasuk provinsi yang terendah dalam pelanggaran yang dilakukan oleh ASN. Kami akan terus bertahan dan mengedepankan asas tersebut," imbuhnya.

Menurutnya, lembaga penyiaran memainkan peran krusial sebagai media informasi yang dapat membentuk opini publik dan mempengaruhi persepsi masyarakat tentang Pilkada. 

Bey menilai kolaborasi semua stakeholders dalam mengawasi penyiaran sangat penting untuk memastikan bahwa informasi yang diterima oleh masyarakat adalah informasi yang benar, netral dan mendidik. 

Baca Juga: Ridwan Kamil Bisa Keok Lawan Pramono dan Pongrekun di Pilkada DKI Jakarta

Kolaborasi Pemdaprov dengan lembaga penyiaran juga mencakup pengawasan konten publikasi di kanal publikasi Pemdaprov, serta pengawasan konten media digital yang bekerja sama dengan media di Jabar. 

Tujuannya untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula. Dari profil Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jabar, Genzi dengan rentang usia 17-24 tahun berjumlah sekitar 7,4 juta orang, dan milenial (25-39 tahun) sekitar 11,6 juta orang. 

Kelompok pemilih pemula terutama, perlu diberikan kesadaran tentang pemilu melalui informasi yang sehat, salah satunya melalui lembaga penyiaran. 

"Dari kolaborasi ini akan ada banyak kegiatan bersama, di antaranya kelas literasi digital, diskusi netralitas ASN melalui IKP Talks, pembuatan sistem pengawasan isi siaran (Pasagi) melalui peraturan gubernur, serta integrasi sistem pengaduan melalui aplikasi Sapawarga," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: