- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Mengurai Sisi Berbeda, Buku 'Masih Berjayakah Sawit Indonesia?' Hadapi Tantangan Dunia
Joko Supriyono resmi menerbitkan buku berjudul “Masih Berjayakah Sawit Indonesia? Menghadapi Tuntutan Sustainability Global” pada Rabu, (4/9/2024).
Joko menjelaskan bahwa buku tersebut ditulis dengan tujuan untuk merenungkan serta mengevaluasi apakah kebaikan serta manfaat kelapa sawit saat ini masih bisa dirasakan di masa dpean. Pasalnya, kondisi saat ini menunjukkan bahwa sawit berkontribusi besar dalam perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Didukung DBH Sawit, 3.850 Petani di Siak Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan
“Buku ini mencoba menguraikan dan mengungkapkan sisi yang berbeda mengenai pertanyaan apakah kejayaan sawit yang telah berperan dalam perekonomian masyarakat dan bangsa Indonesia masih akan berlanjut di masa mendatang,?” ujar Joko dalam sambutannya, Rabu (4/9/2024).
Berangkat dari pertanyaan tersebut, buku yang ditulis oleh Joko itu akan menjawab berbagai aspek soal sustainability atau keberlanjutan. Mengingat sampai saat ini masih banyak tuduhan, fitnah, dan kampanye negatif mengenai industri sawit yang dikaitkan bahwa produk sawit tidak sustainable dan ramah lingkungan.
“Kami setuju dengan sustainability, tapi standarnya apa? Global standarnya apa? Apakah tuntutan sustainability itu diajukan pada kelompok minyak yang lain? Apakah tuntutan sustainability tersebut jujur demi menjaga eksistensi industri sawit atau sebaliknya?,” ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga curiga adanya upaya dari banyak aktor dalam skala global sebagai propaganda membangung persepsi publik yang negatif perihal industri sawit. Hal tersebut juga akan menghambat perdagangan minyak sawit, menciptakan perspektif negatif di masyarakat, serta menghalangi pembiayaan untuk industri sawit.
Baca Juga: Gak Bisa Diremehin, Menelisik Kontribusi Sawit dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia
“Mereka secara aktif telah menggalang masyarakat global menolak konsumsi minyak sawit untuk berbagai keperluan. Dalam konteks ini, telah terjadi standar ganda dalam memperlakukan minyak sawit terkait perbandingannya dengan minyak nabati lain,” kata Joko.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement