Ini Solusi Keuangan untuk Kelas Menengah di Tengah Penurunan Ekonomi
Grant Thornton Indonesia mengidentifikasi kebutuhan mendesak akan solusi keuangan bagi kelas menengah Indonesia yang saat ini menghadapi penurunan signifikan. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kelas menengah Indonesia menurun dari 57,4 juta orang pada tahun 2019 menjadi 47,9 juta orang pada tahun 2024, sebuah penurunan sekitar 16,5% yang dipicu oleh tekanan harga dan perubahan gaya hidup. Penurunan ini berdampak langsung pada pola konsumsi dan tabungan rumah tangga, menandakan perlunya strategi keuangan yang efektif.
Andry Asmoro, Kepala Ekonom Bank Mandiri, mengungkapkan bahwa penurunan tabungan pada kelompok masyarakat terbawah tercatat ketika harga makanan pokok meningkat. Meskipun bantuan sosial pemerintah membantu meredam dampak ini, kelas menengah mengalami stagnasi dalam belanja mereka, dengan banyak penghasilan yang terserap untuk memenuhi kebutuhan pokok. Untuk menghadapi tantangan ini, Grant Thornton Indonesia menawarkan sejumlah solusi keuangan yang dapat membantu kelas menengah mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.
Salah satu solusi utama yang dianjurkan adalah diversifikasi sumber pendapatan. Dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti, mencari sumber pendapatan tambahan melalui investasi atau usaha sampingan bisa membantu menstabilkan kondisi finansial. Diversifikasi ini harus diimbangi dengan peningkatan keterampilan dan kemampuan yang relevan dengan kondisi pasar untuk memperkuat daya saing.
Baca Juga: Bisa Masuk Jurang Kemiskinan, Lima Kebijakan Bikin Nasib Kelas Menengah Terancam
Pengelolaan utang yang bijak juga menjadi fokus penting. Kelas menengah disarankan untuk mengendalikan penggunaan utang, terutama utang dengan bunga tinggi, dan fokus pada pelunasan utang yang ada. Berbagai kemudahan pengajuan pinjaman online perlu dipertimbangkan secara hati-hati agar tidak menambah beban utang yang tidak terkendali.
Selain itu, Grant Thornton Indonesia menekankan pentingnya literasi keuangan. Meningkatkan pemahaman tentang perencanaan keuangan dan manajemen aset dapat membantu masyarakat kelas menengah membuat keputusan keuangan yang lebih bijak.
“Edukasi keuangan yang lebih inklusif dan akses yang lebih baik terhadap layanan keuangan adalah kunci dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini,” kata Johanna Gani, CEO Grant Thornton Indonesia.
Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat juga dianggap penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kestabilan ekonomi kelas menengah. Grant Thornton Indonesia percaya bahwa dengan langkah-langkah strategis dan solusi keuangan yang tepat, kelas menengah dapat bertahan dan berkembang meskipun menghadapi kondisi ekonomi yang sulit.
Baca Juga: Tak Cuma Soal Kelas Menengah, Pemerintah Turut Waspadai Dinamika Eksternal Seperti China
Ia juga menegaskan bahwa solusi keuangan yang efektif adalah kunci untuk membantu kelas menengah mengatasi penurunan ekonomi. Dengan perencanaan keuangan yang matang dan strategi yang adaptif, kelas menengah tidak hanya dapat bertahan tetapi juga menemukan peluang untuk tumbuh di tengah tantangan.
“Dengan langkah-langkah strategi yang terukur kami yakin bahwa kelas menengah Indonesia dapat tetap stabil dan menemukan cara untuk tumbuh di masa-masa yang cukup sulit.” tutup Johanna Gani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement