
Implementasi Carbon Capture and Storage (CCS) menunjukkan progres yang signifikan. Hal ini dibuktikan lewat penandatanganan MoU antara subhodling Pertamina yakni Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Pertamina International Shipping (PIS) terkait penyediaan transportasi liquified CO2 dan receiving terminal dalam pengembangan bisnis karbon.
Lewat MoU ini kedepan PIS akan menyiapkan sejumlah armada kapal sebagai moda pengangkutan transportasi laut dan terminal onshore dan offshore floating storage liquiefied CO2 dalam pengembangan bisnis karbon yang dikelola PHE beserta afiliasinya.
"PHE terus berupaya untuk mendukung dual growth strategy Pertamina, dengan memperkuat base business hulu migas untuk menjaga ketahanan energi nasional dan juga terus mengpayakan dekarbonisasi, salah satunya dengan penerapan CCS/CCUS. Sinergi dan kerjasama yang dibangun bersama PT Pertamina International Shipping harapannya akan dapat memastikan program CCS/CCUS," kata Direktur Chalid Said Salim di Jakarta, Senin (29/09/2024).
Baca Juga: Pertama Kali, Pertamina Turun Distribusikan SAF untuk Helikopter
Sementara itu, CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan kerja sama ini menjadi tonggak penting bagi PIS dalam memasuki fase pengangkutan karbon sebagai salah satu komoditas yang menjanjikan di masa depan.
“PIS menyambut positif sinergi pengembangan bisnis CCS/CCUS bersama PHE ini dengan segenap kesiapan armada dan infrastruktur yang kami miliki. Dukungan pemerintah melalui regulasi saat ini juga memungkinkan kami di Pertamina Group untuk berkontribusi lebih nyata dalam upaya menekan 30% emisi karbon perusahaan pada 2030 sekaligus mengejar Net Zero Emission pada 2060,” kata Yoki.
Pada kesempatan lain, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan bahwa Pertamina mendorong anak usahanya melakukan dekarbonisasi di seluruh proses bisnisnya.
"Perusahaan telah berkontribusi mengurangi emisi karbon hingga 31% dan akan terus mengalami kenaikan ke depannya,"ujar Fadjar.
Kesiapan PIS dalam upaya dekarbonisasi ini terukur dari kekuatan armada green ships, penggunaan bahan bakar alternatif, hingga kepemilikan green terminal.
MoU ini menunjukkan komitmen PHE dalam penurunan emisi karbon sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi, pembukaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan bagi negara. Ke depannya, kolaborasi ini dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya nasional melalui sinergitas anak perusahaan PT Pertamina (Persero) untuk meningkatkan investasi dalam negeri.
Baca Juga: PHE Cetak Kinerja Cemerlang: Produksi Migas Capai 1,05 Juta BOEPD di Semester 1 2024
Sejumlah kapal dari lini armada PIS telah menggunakan biofuel sebagai bahan bakar, ditambah dengan kehadiran kapal kapal baru yang juga disiapkan untuk penggunaan bahan bakar alternatif rendah karbon. PIS juga memastikan bahwa transformasi hijau terus berlangsung sesuai dengan SDGs serta upaya penerapan ESG di seluruh bisnis dan operasional perusahaan.
PHE akan terus berkomitmen menjaga praktik bisnis sesuai dalam jalur tren investasi berkelanjutan dan prinsip Environmental, Social And Governance (ESG) serta mengutamakan aspek safety. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari United Nations Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG. PHE telah terdaftar dalam UNGC sebagai partisipan (member) sejak Juni 2022.
Mendukung aspek Governance, PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandarisasi ISO 37001:2016.
PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia dengan predikat Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement