Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Persiapkan Armada dan Layanan, Dharma Lautan Siap Hadirkan Layanan Prima di Nataru

Persiapkan Armada dan Layanan, Dharma Lautan Siap Hadirkan Layanan Prima di Nataru Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Jelang perayaan hari Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) perusahaan pelayaran nasional yakni, PT Dharma Lautan Utama (DLU) akan menyiapkan 47 unit armada kapal untuk masyarakat yang ingin menggunakan jasa penyeberangan jalur laut.

Direktur Operasional DLU, Rahmatika Ardianto menyatakan, untuk tahun ini pihaknya, sebelumnya  telah melakukan koordinasi berbagai upaya untuk meningkatkan layanan mulai dari persiapan armada kapal, Sumber Daya Manusia (SDM ), tiket dan antisipasi kondisi cuaca buruk.

Baca Juga: Bank Mandiri Siapkan Rp26 Triliun untuk Hadapi Lonjakan Transaksi Selama Libur Nataru

"Sejak jauh hari kami telah melakukan koordinasi terkait persiapan angkutan penumapang jelang Natura tahun ini. Untuk tahun ini, kami telah menambahkan  1 unit armada dimana tahun sebelumnya hanya 46 unit armada. Jadi total armada kapal tahun ini kami telah mengerahkan 47 unit untuk layanan masyakarat yang menggunakan jasa penyebarangan jalur laut," tegas Rahmatika Ardianto saat ditemui Warta Ekonomi terkait persiapan angkutan jalur laut jelang Nataru di Surabaya, Kamis (5/12).

Rahmat sapaannya menjelaskan, saat ini DLU sendiri terus meningkatkan layanan pada masyarakat jelang akhir tahun dimana kondisi cuaca berubah dimana, meningkatkan intensi latihan keselamatan dalam pelayaran

"Ini bagian dari langkah strategis perusahaan kami untuk menghadapi cuaca akhir tahun. Bagi kami pelatihan ini sangat panting sekali bagi penumpang maupun kru kami," jelas pria Alumnus Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) ini.

Dalam hal ini Rahmat juga mengungkapkan, pihaknya juga memberi penjelasannya terkait jumlah kapasitas angkutan khususnya truk yang telah ditentukan yakni pemangkasan jumlah angkutan yang dimuat hingga 30 persen.

“Pengurangan muatan ini bertujuan agar pergerakan kapal tetap stabil, disaat perubahan cuaca karena semakin berat muatan, semakin menyulitkan manuver. Ini sudah kami sampaikan kepada pelanggan jauh-jauh hari sebagai langkah memitigasi risiko,” papar Rahmat

Rahmat mengungkapkan, tahun ini BMKG telah mengumumkan bahwa cuaca di akhir tahun ini terjadi peningkatan gelombang di sejumlah perairan. Begitu juga dengan kecepatan angin di laut bisa berdampak pada transportasi laut.

“Sampai akhir 2024 ini kondisi (cuaca) tidak sama dengan tahun lalu, yang cuacanya kerap berubah. Kami berharap tahun ini cuaca tetap bersahabat. Walupun demkian, kami telah melakukan antisipasi terkait permasalahan ini jauh-jauh hari guna meningkatkan kenyamanan penumpang saat menggunakan jasa penyeberangan jalur laut," katanya

Disinggung soal rencana pemerintah akan menaikan PPN 12 persen ? Menurutnya, kebijakan pemerintah akan menaikan PPN 12 persen akan berdampak meskipun, penerapan pajak ini berlaku untuk sektor tertentu dan hanya barang mewah, dampaknya dirasakan sektor transportasi laut.

“Dampak paling besar pada kami adalah bahan bakar dan pemeliharaan. Bagaimanapun juga, membeli bahan bakar tetap akan dikenakan pajak. Dua komponen ini bisa memengaruhi harga tiket kapal nantinya," ujarnya.

Untuk itu kata Rahmat, pihaknya juga perlu berhati-hati dalam menaikkan tarif tiket jika kebijakan PPN 12 persen diberlakukan mengingat daya beli masyarakat yang cenderung menurun. Selain itu, persaingan yang semakin ketat dengan moda transportasi lain, Rahmat menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menentukan tarif.

Baca Juga: Kemenhub Tebar 29 Ribu Tiket Kapal Gratis Saat Nataru, Cek Syaratnya!

“Berkaca dari tahun lalu, saat deflasi lima bulan berturut-turut, penumpang kami turun 7 persen dari kondisi normal. Kalau tidak hati-hati, bisa kehilangan penumpang nantinya,” pungkas Rahmat

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: