Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Lebaran, DLU Siapkan 48 Unit Kapal Penyeberangan Rute Panjang-Pendek

Jelang Lebaran, DLU Siapkan 48 Unit Kapal Penyeberangan Rute Panjang-Pendek Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memasuki musim mudik Lebaran 2025, perusahaan pelayaran PT Dharma Lautan Utama (DLU) akan mempersiapkan total 48 unit kapal penyeberangan. Dari total 48 tersebut 22 kapal akan beroperasi di jalur panjang, seperti Surabaya-Makassar dan Surabaya-Balikpapan, sementara 26 kapal lainnya difokuskan pada lintas penyeberangan antar pulau yang lebih pendek.

Selain memperkuat armada kapal penyeberangan DLU juga memberi pelayanan baik pada masyarakat yakni, program program diskon tiket dari 10% hingga 20%, dengan tujuan mendorong masyarakat agar melakukan perjalanan mudik lebih awal.

"Kami ingin mengubah pola pikir masyarakat bahwa mudik tidak harus dilakukan saat mendekati hari H. Dengan fasilitas dan jadwal yang kami siapkan, pemudik dapat berangkat dengan lebih tenang dan menghindari keramaian,” tegas Direktur Utama PT DLU, Erwin H. Poedjiono, di Surabaya kemarin

Disinggung soal kesiapan armada? secara tegas Erwin mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan jauh-jauh hari melakukan pengecekan armada maupun pelabuhan  telah ditinjau oleh regulator dan instansi terkait di berbagai daerah.

Baca Juga: Gelontorkan US$200 Juta, Stellantis-Leapmotor Mau Bangun Fasilitas Produksi Mobil Listrik di Spanyol

“Kami sudah siap. Pemeriksaan oleh pihak regulator sudah dilaksanakan. Saat ini, kami tinggal memastikan masyarakat mengetahui dan memanfaatkan program ini dengan maksimal,” tambah Erwin.

Dengan armada yang siap dan program promosi yang mendukung, PT DLU optimis arus mudik tahun ini akan berjalan lebih lancar dan terorganisir, memberikan kenyamanan lebih bagi para penumpang nantinya.

Sementara itu Penasehat utama PT DLLU Bambang Haryo Soekartono (BHS) meminta pemerintah tidak mengabaikan aspirasi sopir truk yang meminta untuk terus beroperasi di hari lebaran, karena jika mereka tidak bekerja dalam mengangkut logistik di Idul Fitri maka akan mengakibatkan inflasi di wilayah lain di Indonesia.

Baca Juga: Perkuat Akses Pendanaan dan Tumbuhkan Industri Kreatif, Kemenekraf-OJK-Kemenkeu Bersinergi

"Toh yang biasanya macet saat arus mudik dan balik itu hanya di pulau Jawa bukan di kepulauan lain. Karena logistik itu sangat berhubungan dengan pergerakan ekonomi dan ini kalau pergerakkan ekonomi itu terhambat karena adanya pemberhentian truk-truk itu maka tentu akan terjadi inflasi, harga daripada barang itu akan naik terus yang paling parah lagi itu adalah produk industri tidak akan terdistribusi ke mana-mana, sehingga terjadi penumpukkan," jelas BHS.

Ketika terjadi penumpukkan barang akibat kebijakan angkutan logistik tidak boleh beroperasi selama arus mudik dan balik Idul Fitri 2025, dapat berdampak pada indeks angkutan laut Indonesia yang ratingnya rendah di mata dunia.

"Jadi ini perlu dipertimbangkan jangan sampai logistik ini dihentikan," pungkas BHS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: