Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuartal III 2024: Merdeka Battery (MBMA) Sukses Catat Laba US$1,38 M

Kuartal III 2024: Merdeka Battery (MBMA) Sukses Catat Laba US$1,38 M Kredit Foto: Merdeka Battery

Jika MBMA dapat memasok bijih saprolit untuk RKEF dari sumber internal dan pasokan energi dari pembangkit listrik internal, maka biaya tunai NPI kami cukup jauh dibawah US$9.000 per ton. Pada 9 bulan pertama 2024, HGNM mencatatkan cash cost sebesar US$13.310 per ton pada posisi bawah rentang target US$13.000 hingga US$15.000 untuk 2024.

“Saat ini, kami sedang menyelesaikan pembangunan haul road baru dari tambang SCM ke Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Kehadiran haul road ini sangat penting karena dapat mengurangi biaya transportasi, menambah kapasitas pengiriman bijih saprolit dan menyediakan koridor untuk transmisi listrik dan jaringan pipa yang menyalurkan bahan baku ke pabrik HPAL kami di IMIP,” paparnya.

Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi Ketika Seluruh Bitcoin Berhasil Ditambang?

Perseroan optimistis target penjualan nikel 2024 akan tercapai, yaitu sebanyak 4–5 juta WMT saprolit dan 9,5–10,5 juta WMT limonit. Produksi diperkirakan akan meningkat pada 2025 seiring dengan rencana commissioning fasilitas feed preparation plant (FPP) kedua yang ditargetkan pada pertengahan 2025.

Sementara itu, Perseroan masih sesuai rencana dalam memenuhi target produksi smelter RKEF 2024 antara 80.000 hingga 85.000 ton nikel dalam NPI serta produksi nikel matte antara 50.000 hingga 55.000 ton nikel dalam HGNM.

Sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya, MBMA bermitra dengan GEM Co., Ltd (GEM) mengembangkan dua pabrik HPAL berlokasi di IMIP dengan kapasitas 30.000 ton per tahun (PT ESG New Energy Material) dan 25.000 ton per tahun (PT Meiming New Energy Material).

Kedua proyek HPAL ini tengah melaksanakan commissioning dan diperkirakan akan berproduksi sesuai kapasitas pada 2025. MBMA terus membangun kemitraan strategis untuk mengembangkan HPAL tambahan untuk memaksimalkan nilai sumber daya nikel limonitnya.

Proyek-proyek strategis lain juga memperlihatkan kemajuan yang positif. Pada kuartal III/2024, proses commissioning pabrik asam sulfat di proyek AIM yang dioperasikan oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) berjalan dengan sukses.

Train 1 mencatatkan hasil commissioning sebesar 77.555 ton asam sulfat, sementara Train 2 berhasil melakukan commissioning pada September 2024 dan menghasilkan 5.119 ton asam sulfat. Selain itu, pembangunan pabrik katoda tembaga juga memasuki tahap akhir. Beberapa bagian dan peralatan produksi telah mulai memasuki fase commissioning selama kuartal IV/2024.

Baca Juga: Investor Mulai Optimistis, Bursa Saham Eropa Menghijau

“Capaian positif pada 9 bulan pertama tahun ini membuktikan komitmen Perusahaan untuk meningkatkan kinerja melalui efisiensi dan optimalisasi aset-aset kami yang terintegrasi secara vertikal. Pertumbuhan ini sekaligus meletakkan landasan yang kuat menuju visi MBMA menjadi pemimpin dalam transformasi energi global dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan,” tutup Deny.  

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: