Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hilirisasi Jadi Tombak Ekonomi 8%, Begini Kata Bos MIND ID

Hilirisasi Jadi Tombak Ekonomi 8%, Begini Kata Bos MIND ID Kredit Foto: MIND ID

Grup MIND ID telah membuktikan bahwa pengelolaan komoditas mineral seperti bauksit, tembaga, emas, nikel, timah, hingga batu bara tidak hanya meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi juga memberikan multiplier effect bagi ekonomi daerah dan nasional.

"Pada dasarnya, kami tidak hanya mendukung tapi juga siap menjadi penggerak hilirisasi dan industrialisasi, dan kami berterima kasih kepada pemerintah atas dukungan yang terus diberikan dalam menjalankan tugas kami," kata Hendi.

Baca Juga: Berkat Hilirisasi, Laba Bersih MIND ID Melejit 2 Kali Lipat Tembus Rp35 Triliun

Hendi memaparkan bahwa melalui proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) fase I di Mempawah, MIND ID telah membantu pemerintah mengurangi impor dan menghemat devisa.

Hasil produk alumina yang dihasilkan mampu menjadi bahan baku untuk produksi aluminium, dan selanjutnya dapat digunakan oleh industri turunan, seperti otomotif dan konstruksi di Indonesia.

Hendi juga mengungkapkan bahwa perseroan telah berhasil melakukan pengolahan konsentrat tembaga di dalam negeri. Lewat smelter Freeport Indonesia di Gresik, Indonesia kini mampu memproduksi katoda tembaga secara domestik.

Dengan proses ini, Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk industri turunan seperti copper foil dan copper wire. Selain itu, melalui smelter Precious Metal Refinery, anoda slime dari pengolahan tembaga dapat diolah menjadi emas, sehingga memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi negara," ungkapnya.

Di samping itu, Hendi percaya bahwa hilirisasi dan industrialisasi memiliki potensi besar untuk memperkuat ekosistem mobilitas elektrik di Indonesia. Dengan mengoptimalkan bahan baku dari komoditas mineral lokal, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam rantai pasok kendaraan listrik global.

Baca Juga: SIG Raih Penghargaan Berkat Inovasi Pengelolaan Lahan Pascatambang di Tuban

“Jika ekosistem mobilitas elektrik dapat dibangun di Indonesia, kami sangat yakin bahwa pertumbuhan ekonomi 8% sangat mungkin dicapai,” pungkas Hendi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: