Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLTP Muara Laboh Unit 2 dan 3 Bakal Serap 1.500 Tenaga Kerja Lokal

PLTP Muara Laboh Unit 2 dan 3 Bakal Serap 1.500 Tenaga Kerja Lokal Kredit Foto: Supreme Energy
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML), sebagai pengembang sekaligus operator Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh, melaporkan bahwa pengembangan unit 2 dan 3 dari pembangkit listrik hijau yang berlokasi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat itu bakal menyerap 1.500 tenaga kerja lokal.

Adapun pengembangan unit tambahan tersebut ditaksir menelan investasi senilai US$ 900 juta dan diharapkan untuk unit 2 yang berkapasitas 80 Megawatt (MW) akan COD di awal tahun 2027, sementara unit 3 berkapasitas 60 MW COD pada tahun 2033.

Baca Juga: Medco Energi Teken Perjanjian Operasi dan Pemeliharaan untuk PLTP Ijen 34 MW

"Pengembangan Unit 2 dan Unit 3 PLTP Muara Laboh yang membutuhkan investasi sebesar US$ 900 juta, merupakan bukti komitmen yang sangat kuat dari Supreme Energy dan mitra internasional-nya terhadap pengembangan energi panas bumi di Indonesia,” ucap Founder & Chairman PT Supreme Energy, Supramu Santosa dalam keterangan resmi diterima Warta Ekonomi, Kamis (26/12/2024).

Komitmen pengembangan PLTP ini semakin terlihat setelah PT SEML yang merupakan perusahaan patungan antara PT Supreme Energy Sumatera, Sumitomo Corporation dan perusahaan Jepang yaitu INPEX Geothermal Ltd secara resmi menandatangani Amandemen Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) atau Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero) di Jakarta, Senin (23/12/2024).

Penandatangan tersebut menyusul diterbitkannya persetujuan penyesuaian harga listrik dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta surat persetujuan dari Menteri Keuangan. 

Selanjutnya, pembangunan PLTP Muara Laboh Unit 2 dan 3 ini akan menambah porsi bauran energi baru terbarukan di Pulau Sumatera, menyusul beroperasinya PLTP Muara Laboh unit 1 yang telah beroperasi sejak 16 Desember 2019 dengan kapasitas 85 MW.

Baca Juga: Dukung Ketahanan Energi, PLTP Ulumbu 5-6 Siap Beroperasi 2026

Penambahan unit 2 dan 3 dari proyek PLTP Muara Laboh ini juga dipastikan akan menciptakan multiplier effect tidak hanya pada upaya mereduksi emisi karbon tapi juga berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Adapun sederet manfaat dari pengembangan PLTP Muara Laboh unit 2 dan 3, antara lain emisi karbon turun sebesar 900 ribu ton CO2 per tahun, kontribusi signifikan pada pembayaran royalti dan bonus produksi PLTP kepada Pemerintah Daerah, menciptakan peluang kerja bagi sekitar 1.500 orang dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di area sekitarnya.

”Hal ini sejalan dengan target bauran energi terbarukan Pemerintah Indonesia serta target net zero emission pada tahun 2060. Kami sangat menghargai dukungan yang kuat dan terus menerus dari Pemerintah, PLN dan masyarakat Solok Selatan," tandas Supramu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: