Dua Kementerian Ini Lakukan Pemetaan Industri Potensial dan Rentan di Indonesia
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, merinci beberapa industri yang dianggap berpotensi untuk tumbuh di masa depan. Namun di sisi lain, industri tersebut juga rentan dengan tekanan dinamika politik maupun ekonomi global.
Menperin dan Menaker mengaku telah memetakan sebanyak 40 perusahaan yang menyerap tenaga kerja terbanyak dan produktif di Indonesia. khususnya sektor yang menjadi ujung tombak dalam menyerap tenaga kerja paling banyak di Indonesia.
Adapun pertemuan dari kedua institusi tersebut membuahkan kesepakatan yakni memacu penambahan lapangan kerja, dan atensi khusus untuk meningkatkan produktivitas pekerja di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengatakan bahwa Indeks Kepercayaan Industri (IKI) periode 2024 berada di atas rata-rata agregat seluruh subsector industri dan utilisasi masih di bawah agregat semua subsector perindustrian.
Baca Juga: Kemenperin Cetak 33 Ribu Lebih SDM Kompeten Melalui Ini
“Di sisi lain, untuk subsector industri yang berpotensi tumbuh dikategorikan berdasarkan pertumbuhan PDB di atas rata-rata pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas, yakni di atas 4,7%,” ucap Putu kepada awak media, Senin (6/1/2025).
Sementara itu yang tergolong industri potensial yakni industri makanan dan minuman (mamin), produk obat kimia dan obat tradisional, farmasi, barang elektronik dan optik, subsector computer, dan industri reparasi, pemasangan mesin dan peralatan.
Kemudian yang tergolong sektor industri rentan terhadap dinamika global yakni kayu, tekstil, barang dari kayu dan gabus, industri mesin dan perlengkapan yang tdiak termasuk dalam lainnya (YTDL), industri karet, industri kendaraan bermotor, trailer dan semi-trailer, industri furniture dan industri pengolahan lainnya.
Sebagai informasi, Yassierli selaku Menaker mengungkapkan bahwa Kementerian Perindustrian berperan penting dalam memberikan masukan kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengelola sektor ketenagakerjaan di Indonesia.
Baca Juga: Wamenaker Dorong Revisi Permendag No 8/2024: Bahaya untuk Industri Tekstil
Yassierli berharap agar Kemenperin mendukung langkah tersebut sebagai upaya untuk membentuk lembaga produktivitas nasional.
"Akan ada pembicaraan yang lebih teknis untuk bisa menggagas dan menggulirkan gerakan peningkatan produktivitas nasional, terutama di sektor industri manufaktur," ujar Yassierli.
Dirinya juga mengatakan bahwa dari pertemuan dengan Kemenperin, pihaknya mengaku telah mendapatkan beberapa gambaran yang terkait dengan sektor-sektor industri di Indonesia.
"Karena kami bertanggung jawab untuk menyiapkan tenaga kerjanya yang kompeten. Jadi, kami akan rutin bertemu sehingga bisa memperkuat kinerja kami di Kabinet Merah Putih," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement