Harga Emas Terkerek Ekspektasi Pemotongan Suku Bunga Lebih Cepat di AS
Harga logam mulia global mencatatkan pergerakan yang bervariasi pada perdagangan di Selasa (14/1). Pergerakan harga komoditas terkait termasuk harga emas ini terjadi usai adanya data perekonomian terbaru di Amerika Serikat (AS).
Dilansir Rabu (15/1), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah harga logam mulia global. Rerata bergerakan secara fluktuaktif dengan perak mencatatkan kenaikan paling besar:
- Emas spot: Naik 0,3% ke US$2.668,91 per ons.
- Emas berjangka AS: Menguat 0,1% ke US$2.682,20 per ons.
- Perak spot: Naik 0,6% ke US$29,77 per ons.
- Platinum: Turun 1,8% ke US$936,55 per ons.
- Paladium: Melemah 0,3% ke US$935,50 per ons.
Analis Kitco Metals, Jim Wyckoff mengatakan bahwa pasar tengah menaruh harapan bahwa suku bunga akan diturunkan lebih cepat menyusul rilis terbaru dari Producer Price Index (PPI) Desember 2024.
Data tersebut tak dapat memenuhi ekspektasi pasar dan membuat gejolak dalam pergerakan dolar. Hal ini merupakan kabar baik untuk pasar emas.
“Data yang lebih rendah menyebabkan pelemahan dolar, yang mendukung kenaikan harga emas. Inflasi yang lebih rendah membuka peluang penurunan suku bunga lebih cepat," ungkap Jim.
Pelemahan dolar membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli internasional, sehingga meningkatkan permintaan logam mulia sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Baca Juga: Diwarnai Ketidakpastian Ekonomi Global, Bursa Eropa Jadi Kurang Diminati Pasar
Adapun kini pasar menantikan rilis terkait dengan Indeks Harga Konsumen (CPI). Kenaikan tahunan diperkirakan mencapai 2,9% atau sedikit lebih tinggi dari 2,7% di November 2024
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement