Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

DeepSeek Guncang Pasar Global, IHSG dan Rupiah Berpeluang Naik

DeepSeek Guncang Pasar Global, IHSG dan Rupiah Berpeluang Naik Kredit Foto: Deepseek
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lotus Andalan Sekuritas menyoroti dampak besar yang ditimbulkan oleh DeepSeek, startup kecerdasan buatan (AI) asal China, terhadap pasar keuangan global. Meskipun baru merilis model generative AI terbarunya, DeepSeek-R1, pada 20 Januari 2025, aplikasi ini langsung menarik perhatian dunia. Keberhasilan DeepSeek-R1 sebagai aplikasi open source yang gratis serta performa unggulnya telah mengguncang sektor teknologi dan pasar saham internasional.

Menurut riset tersebut, apabila bursa domestik tidak dalam kondisi libur, nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemungkinan besar akan terdorong naik. Riset mencatat bahwa IHSG, yang saat ini didominasi oleh sektor konsumsi dan finansial, dapat mendapat manfaat dari pergeseran perhatian investor global yang mulai beralih dari saham teknologi ke saham-saham tradisional.

"Kehadiran DeepSeek telah memengaruhi pasar global, termasuk pelemahan dolar AS, penurunan yield US Treasury, serta terkoreksinya harga logam mulia," tulis Lotus Andalan Sekuritas dalam risetnya, Jakarta, Selasa (28/1/2025). 

Baca Juga: Lampaui ChatGPT, DeepSeek Jadi Teknologi AI Tiongkok yang Mengancam OpenAI

Sentimen ini memberikan peluang positif bagi pasar saham domestik, yang cenderung stabil dan didukung oleh sektor non-teknologi.

DeepSeek sendiri berhasil mencuri perhatian dunia dengan efisiensi luar biasa. Dengan biaya pengembangan hanya USD5,6 juta—jauh lebih kecil dibandingkan ratusan juta hingga miliaran dolar yang dihabiskan oleh para pesaing—DeepSeek-R1 mampu mengungguli generative AI populer seperti OpenAI GPT-4o, Qwen2.5, Llama3.1, dan Claude-3.5 dalam sejumlah pengujian, termasuk pemahaman bahasa, pengkodean, dan perhitungan matematika.

Model ini dikembangkan oleh Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence Basic Technology Research Co., Ltd., yang didirikan oleh Liang Wenfeng pada 2023. DeepSeek-R1 menggunakan chip Nvidia H800, chip standar yang dirancang untuk memenuhi kontrol ekspor Amerika Serikat, sehingga menciptakan efisiensi biaya tanpa mengorbankan kualitas.

Baca Juga: Kemunculan DeepSeek Hancurkan Pasar Saham Teknologi Global

Namun, dampak kemunculan DeepSeek juga memicu gejolak di pasar saham global. Pada perdagangan Senin (27/1), saham NVIDIA anjlok 16,97% karena kekhawatiran akan penurunan permintaan perangkat keras pengembangan AI. Saham-saham raksasa teknologi seperti Microsoft dan Alphabet juga ikut tertekan, sedangkan saham perusahaan seperti Apple justru diuntungkan karena berpotensi memanfaatkan teknologi open source DeepSeek.

Riset Lotus juga mencatat respons positif dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap kehadiran DeepSeek. Ia menyebut bahwa teknologi ini berpotensi membantu Amerika menghemat dana besar, khususnya untuk Project Stargate—proyek pembangunan infrastruktur AI dengan anggaran mencapai USD500 miliar.

“Apakah sikap Amerika terhadap China akan sedikit lebih lunak setelah ini? Kita lihat saja...,” tutup riset Lotus Andalan Sekuritas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: