
Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkapkan pihaknya ingin mengubah hubungan antara UMKM dengan industri besar dalam sambutannya pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).
Karenanya, dalam acara yang diselenggarakan di Jakarta pada Jumat (31/01/2025) itu, Menteri UMKM mengajak para pengusaha tersebut untuk turut berperan aktif dalam menghubungkan dan memfasilitasi UMKM masuk ke dalam rantai pasok industri.
"Saat ini, keterikatan UMKM dengan industri besar masih sebatas tanggung jawab sosial, bukan dalam bentuk kontrak bisnis yang saling menguntungkan. Kami ingin mengubah pola ini. APINDO memiliki peran strategis untuk mengikat UMKM dalam engagement bisnis yang lebih konkret," ujarnya, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Minggu (2/2).
Langkah ini dinilai penting guna mengatasi disconnectivity UMKM dengan rantai pasok industri yang selama ini menghambat daya saing produk-produk UMKM di pasar global.
Dalam pertemuan dengan APINDO, Menteri UMKM menyoroti bagaimana negara-negara seperti China, Korea, Jepang, dan India berhasil membangun ekosistem UMKM yang kuat hingga mampu bersaing di tingkat internasional. Salah satu kuncinya adalah keterhubungan erat antara UMKM dengan industri besar.
Sebagai solusi jangka panjang, Menteri UMKM mengusulkan konsep UMKM Holding atau Closed-Loop Inclusive Business System, yang bertujuan mengonsolidasikan UMKM agar dapat berproduksi secara massal agar biaya lebih efisien.
Dengan skema ini, UMKM bisa meningkatkan kapasitas produksi dan bersaing dengan produk impor, khususnya dari China yang terkenal dengan harga murah dan penetrasi pasar yang kuat.
"Kita harus bisa menciptakan sistem yang memungkinkan UMKM memproduksi barang secara massal dengan harga kompetitif. Dengan clustering UMKM di bawah UMKM Holding, biaya produksi bisa ditekan, volume produksi meningkat, dan daya saing pun naik," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement