Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fasilitas dari Kemendag Ini Berhasil Catat Potensi Ekspor UMKM USD 5,22 Juta pada Januari 2025

Fasilitas dari Kemendag Ini Berhasil Catat Potensi Ekspor UMKM USD 5,22 Juta pada Januari 2025 Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Fajarini Puntodewi mengungkapkan potensi transaksi dari penjajakan bisnis (business matching) bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Business matching yang digelar melalui perwakilan perdagangan di luar negeri, yang terdiri atas sesi presentasi bisnis dan pengenalan produk (pitching) serta sesi pertemuan langsung dengan buyer dengan tujuan  memperluas akses pasar para pelaku UMKM melaui program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar USD 5,22 juta pada Januari 2025.

Baca Juga: Berkomitmen Kuat Perangi Suap, Ini Perkembangan Proses Aksesi RI ke OECD

“Pada Januari 2025, business matching yang kami lakukan mencatatkan hasil yang menggembirakan dengan potensi transaksi mencapai USD 5,22 juta. Nilai ini terdiri atas transaksi pembelian sebesar USD 1,55 juta dan potensi transaksi dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) sebesar USD 3,67 juta,” ujar Puntodewi,  dikutip dari siaran pers Kemendag, Selasa (11/2).

Ia menjelaskan, transaksi pembelian sebesar USD 1,55 juta berasal dari Singapura untuk produk aneka rempah. Selanjutnya, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sebesar USD 2,67 juta. “Produk yang banyak diminati oleh Singapura, yaitu aneka rempah-rempah dan produk perkebunan,” ungkapnya.

Sementara itu, lanjut Puntodewi, Korea Selatan turut berkontribusi dalam angka potensi transaksi dengan capaian MoU sebesar USD 1 juta. “Adapun produk-produk yang diminati meliputi produk kayu (seperti lantai, dekorasi rumah, dan furnitur), alat dan peralatan medis, makanan olahan, produk pertanian, baja, aluminium, tembaga, petrokimia, kendaraan listrik, serta produk unggas”, urainya.

Menurut Puntodewi, sepanjang Januari 2025, Kemendag telah melaksanakan 72 business matching, baik daring maupun luring di 33 negara. Kegiatan tersebut meliputi 40 sesi pitching dan 32 sesi pertemuan langsung dengan buyer

Business matching telah diikuti 196 pelaku UMKM dari berbagai sektor, yakni makanan dan minuman, furnitur, kerajinan tangan, alat kesehatan, produk kimia, kopi, dan rempah-rempah. Para buyer pun terlibat aktif dalam menjajaki peluang kerja sama dengan eksportir Indonesia.

Puntodewi menyebut, keberhasilan yang diraih tidak lepas dari dukungan berbagai pihak khususnya para pembina UMKM. “Para pembina UMKM telah aktif mendampingi dan merekomendasikan pelaku usaha binaan mereka. Sinergi yang terjalin dengan baik ini menjadi kunci utama dalam mencapai hasil optimal,” urainya.

Puntodewi juga menyampaikan, Kemendag akan terus memperkuat sinergi dengan para pembina UMKM serta kementerian dan lembaga terkait untuk mencapai hasil yang lebih optimal. 

“Pada Februari 2025, kami berencana menyelenggarakan 75 kegiatan business matching yang melibatkan lebih banyak pembina UMKM. Produk-produk yang akan dipromosikan mencakup furnitur, makanan olahan, perikanan, pertanian, rempah-rempah, dan fesyen muslim," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: