Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teken MSP, RI-Turki Berkolaborasi Bangun Sektor Industri

Teken MSP, RI-Turki Berkolaborasi Bangun Sektor Industri Kredit Foto: Kemenperin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dan Turki membentuk Komite Bersama tentang Kerja Sama Industri yang dituangkan dalam Memorandum Saling Pengertian (MSP) yang ditandatangani oleh Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki Mehmet Fatih Kacir.

Penandatangan kolaborasi untuk membangun sektor industri tersebut disaksikan Presiden RI Prabowo Subianto serta Presiden Republik Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pertemuan Indonesia-Turki di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (12/2/2025).

Baca Juga: Pertamina EP Prabumulih Serok Pendapatan US$348 Juta di 2024

Tujuan dari MSP ini untuk memajukan upaya kerja sama dan meningkatkan saling berinvestasi pada bidang industri, kajian dan pengembangan bersama, proyek inovasi bersama, pengembangan kapasitas, promosi, transfer teknologi, penggunaan teknologi utama dalam industri, dan kegiatan-kegiatan kerja sama yang saling menguntungkan lainnya.

“Pemerintah Indonesia antusias dalam pembahasan rencana kerja melalui MSP mengenai kerja sama bidang perindustrian antara Indonesia dengan Turki. Kami anggap hal ini sebagai bagian dari rencana Aliansi Strategis yang pernah dibicarakan dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Kamis (20/2).

Menurut Menperin, kedua negara sama-sama mengusulkan beberapa sektor industri untuk dicakup dalam MSP ini. 

Lingkup kerja sama industri dalam MSP akan mencakup 14 sektor industri yaitu: Teknologi dan Material Baterai; Teknologi dan Bahan Bangunan dan Konstruksi; Kimia dan Farmasi; Industri Elektronika dan Mesin; Kendaraan Listrik dan Mobilitas; Pengembangan UKM; Industri Berbasis Agro; Kawasan Industri dan Pengembangan Wilayah; Industri Kelautan; Peralatan Medis dan Teknologi Kesehatan; Industri Logam; Tekstil dan Pakaian; Industri Hijau; Industri Halal; dan area-area kerja sama lainya yang disetujui kedua belah pihak.

Pembentukan Komite Bersama ini juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan dan pertemuan Menperin dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki, Mehmet Fatih Kacir, serta dengan beberapa perusahaan industri manufaktur di Turki pada Juni 2024 lalu. 

Dalam lawatan tersebut, Menperin melakukan berbagai pertemuan dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki, dan juga berbagai perusahaan besar di Turki seperti Beco, Arcelik, KOC Holding, dan Kordsa (Sabanci Holding). Selain itu, juga dengan beberapa perusahaan manufaktur lainnya yang bermaksud berinvestasi dan membangun pabrik di Indonesia.

Menperin menjelaskan, Turki menaruh prioritas pada kerja sama bilateral di bidang perindustrian. Hal ini ditandai dengan hubungan kerja sama yang erat yang sudah dan akan terjalin pada sub sektor industri, antara lain kerja sama produksi dan distribusi vaksin antara Bio Farma (Indonesia) dan Polifarma dan Turkilac (Turki).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: