
Di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia, peran Chief Financial Officer (CFO) atau Direktur Keuangan semakin krusial dalam memastikan keberlanjutan bisnis melalui adaptasi dan inovasi, terutama di era digital.
Penelitian Asia Pacific Mandatory Sustainability Reporting tahun 2024 menyoroti peran CFO dalam pelaporan keberlanjutan, di mana mereka bertanggung jawab menavigasi regulasi yang semakin kompleks. Deloitte bahkan memprediksi bahwa pada 2027, standar pelaporan ini akan semakin ketat di Asia Pasifik.
Selain memastikan kepatuhan terhadap regulasi, CFO juga harus aktif dalam mendukung ekonomi berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ESG (environment, social, governance). Mereka diharapkan menjadi penggerak inovasi bisnis yang terintegrasi dengan teknologi serta mencari peluang baru untuk pertumbuhan perusahaan di tengah tantangan ekonomi yang terus bergerak dinamis.
CEO dan Chief Editor Warta Ekonomi Group, Muhamad Ihsan, mengungkapkan bahwa CFO idealnya memiliki empat peran utama dalam menjalankan fungsinya di perusahaan.
“Pertama, catalyst, di mana CFO berperan sebagai penggerak dalam mengeksekusi fungsi keuangan perusahaan yang mencakup inisiatif strategis agar perusahaan mampu beradaptasi dengan perubahan pasar, regulasi, serta teknologi,” ujar Ihsan dalam sambutannya di acara INDONESIA BEST CFO AWARDS 2025, Selasa (25/2/2025).
Baca Juga: Apresiasi Peran Kehumasan di Era Digital, Warta Ekonomi Gelar IPRA 2025
Selanjutnya, peran kedua adalah strategist, yaitu CFO sebagai penjaga kinerja keuangan yang menyusun strategi bisnis dan menjaga keseimbangan antara kepentingan jangka panjang serta jangka pendek perusahaan.
“CFO dalam perannya sebagai strategist harus mampu menganalisis tren ekonomi, risiko bisnis, serta peluang investasi yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan,” jelasnya.
Ketiga, CFO harus berperan sebagai operator, yang bertanggung jawab dalam mengelola efisiensi operasional perusahaan, termasuk pengelolaan anggaran dan optimalisasi biaya.
“Keempat adalah steward. CFO bertindak sebagai pengendali keuangan perusahaan dengan memastikan kepatuhan terhadap regulasi, tata kelola perusahaan yang baik, serta transparansi dalam pelaporan keuangan,” tambah Ihsan.
Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Sudarto, menyoroti bahwa tantangan yang dihadapi CFO di sektor swasta serupa dengan yang dialami CFO di pemerintahan, meskipun terdapat perbedaan dalam skala dan jenis usaha yang dikelola.
"Tata kelola keuangan yang buruk dapat berdampak luas, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga masyarakat secara keseluruhan," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pelanggaran atau ketidaktertiban dalam tata kelola keuangan dapat merugikan banyak pihak.
“Perusahaan yang tidak melaporkan keuangan dengan baik tidak hanya merugikan dirinya sendiri, tetapi juga banyak orang,” ungkap Sudarto.
Oleh karena itu, CFO di sektor publik maupun swasta memiliki peran penting dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas keuangan perusahaan.
“Sebagai CFO, harus taat pada regulasi dan tata kelola perusahaan,” tegas Sudarto.
Baca Juga: IIRF 2025 Dorong Pengembangan Investor Relations dan Tata Kelola Perusahaan Indonesia
Sementara itu, menurut Chair for Finance and Investment IPMI International Business School, Roy Sembel, seorang CFO harus memiliki pola pikir yang terstruktur dan runtut, tetapi juga perlu memiliki ide kreatif serta kemampuan membangun hubungan yang baik.
“CFO harus berpikir terstruktur dan runtut, tetapi juga perlu memiliki ide kreatif dan imajinatif serta mampu membangun relationship yang baik. Peran CFO sangat krusial dalam menjaga kredibilitas perusahaan, khususnya dalam memastikan kinerja keuangan yang transparan bagi stakeholders dan shareholders,” kata Roy.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap peran penting CFO, Warta Ekonomi memberikan penghargaan INDONESIA BEST CFO AWARDS 2025, yang ditujukan bagi CFO yang mampu memimpin perusahaan secara strategis, berkontribusi pada pemulihan ekonomi, serta mendorong inovasi di sektor keuangan.
Daftar Penerima Penghargaan INDONESIA BEST CFO AWARDS 2025:
- Indrawati Darmawan – PT Asuransi Central Asia (Kategori General Insurance)
- Triswahyu Herlina – PT Permodalan Nasional Madani (Kategori Financial Service)
- Catur Dermawan – Pertamina Lubricant (Kategori Oil & Gas)
- Hanny Untar – PT Multipolar Technology Tbk (Kategori IT Services & Consulting)
- Liana Kuswandi – PT Prodia Widyahusada Tbk (Kategori Healthcare Industry)
- Hendra Kurniawan – PT Bank Nationalnobu Tbk (Kategori Conventional Bank)
- Ferdian Timur Satyagraha – PT Pegadaian (Persero) (Kategori Financial Service)
- Susan Liwang – PT Bank Mayapada Internasional, Tbk (Kategori Conventional Bank)
- Emil Hakim – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Kategori General Insurance)
- Roni Edrian – PT Bank Nagari (Kategori Regional Bank)
- Romy Wijayanto – Bank DKI (Kategori Conventional Bank)
- Arief Soerendro – PT Maybank Indonesia Finance (Kategori Conventional Bank)
- Ida Bagus Gede Setia Yasa – PT BPD Bali (Kategori Regional Bank)
- M. Imron Rosyadi Nur – PT CIMB Niaga Auto Finance (Kategori Multifinance)
- Stanley Iriawan – PT Elnusa Tbk (Kategori Oil & Gas)
- Reza Ari Wibowo – PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) (Kategori Financial Technology)
- Bonai Subiakto – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (Kategori Multifinance)
- Ade Cahyo Nugroho – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (Kategori Sharia Bank)
- Emma Sri Martini – PT Pertamina (Persero) (Kategori Oil & Gas)
- Ong Le Keat – PT Asuransi Allianz Life Indonesia ( Kategori Life Insurance)
Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para CFO di Indonesia untuk terus berinovasi, menjaga tata kelola yang baik, serta menghadapi tantangan industri keuangan dengan strategi yang adaptif dan berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement