Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanpa Pengecualian, Baja dan Aluminium Resmi Kena Tarif Baru dari Amerika Serikat

Tanpa Pengecualian, Baja dan Aluminium Resmi Kena Tarif Baru dari Amerika Serikat Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gedung Putih mengumumkan bahwa tarif 25% untuk impor baja dan aluminium akan berlaku untuk seluruh mitra dagang dari Amerika Serikat di 12 Maret 2025.

Juru Bicara Gedung Putih, Kush Desai mengatakan kebijakan ini akan membawa kemenangan bagi rakyat dari Amerika Serikat. Ini menjadi langkah terbaru soal tarif dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Baca Juga: Efek Tarif Amerika Serikat, Prospek Indah Harga Emas Menyusul Lonjakan Permintaan Safe-haven

"Presiden Trump sekali lagi menggunakan kekuatan ekonomi Amerika, yang terbesar dan terbaik di dunia, untuk memberikan kemenangan bagi rakyat Amerika," kata Kush Desai, dilansir dari Reuters, Rabu (12/3).

Adapun keputusan ini datang setelah batalnya rencana untuk menggandakan tarif baja dan aluminium menjadi 50% bagi Kanada. Hal tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah pengumuman kebijakan tersebut dari Trump.

Trump sebelumnya menerapkan kebijakan tarif 50% untuk baja dan aluminium dari Kanada. Ini menyusul penerapan tarif sebesar 25% untuk listrik ke Amerika Serikat dari Kanada. Namun, pada akhirnya kedua rencana tersebut batal tak lama setelah kedua ancaman muncul untuk publik.

Alih-alin memberikan rasa lega, ketidakpastian kebijakan tarif tersebut malah semakin mengganggu pasar keuangan, yang sudah terpukul akibat fokus proteksionisme perdagangan yang dilakukan oleh Trump.

Kebijakan tarif  telah mengguncang kepercayaan investor, konsumen, dan bisnis yang berujung pada naiknya kekhawatiran soal resesi di Amerika Serikat.

Baca Juga: Drama Ancaman Tarif, Harga Minyak Dibayangi Gejolak dari Amerika Serikat

Dengan kebijakan baru ini, investor dan pelaku pasar tak bisa tenang dan akan terus mencermati dampaknya terhadap harga barang konsumsi, inflasi, dan kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: