Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditopang Keputusan The Fed, Tren Harga Emas Dipastikan Bullish

Ditopang Keputusan The Fed, Tren Harga Emas Dipastikan Bullish Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Logam mulia melemah, terbalik dengan harga emas yang kembali mencetak rekor all time high dalam perdagangan di Rabu (19/3). Pasar emas menyambut baik keputusan terkait suku bunga dari Federal Reserve (The Fed).

Dilansir dari Reuters, Kamis (20/3), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah komoditas utama dari logam mulia global. Harga emas terlihat melonjak signifikan:

  • Emas spot: Naik 0,5% menjadi US$3.047,80 per ounce.
  • Emas berjangka Amerika Serikat (AS): stabil dalam kisaran US$3.041,20 per ounce.
  • Perak spot: Turun 0,7% menjadi US$33,79 per ounce
  • Platinum: Melemah 0,3% ke US$994,15 per ounce
  • Palladium: Turun 0,8% menjadi US$959,54 per ounce

Pedagang Logam Independen, Tai Wong mengatakan bahwa harga emas melonjak menyentuh harga tertinggi sepanjang masa menyusul pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell.

Powel baru-baru ini memberikan lampu hijau terhadap ekspektasi investor emas terkait dengan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin di 2025.

"Emas kembali mencetak rekor setelah aksi bank sentral yang sangat meyakinkan, di saat saham dan obligasi juga menguat," kata Tai Wong.

The Fed baru-baru ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran 4,25% - 4,50%. Meski demikian, bank sentral menaikkan proyeksi inflasi tahun ini sekaligus menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi.

Powell mengakui bahwa tarif impor bisa memperlambat laju penurunan inflasi. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump diketahui menaikkan tarif baja dan aluminium menjadi 25% pekan lalu dan akan menerapkan tarif balasan serta sektoral baru mulai 2 April 2025.

Di pasar keuangan, futures suku bunga kini memperkirakan peluang 66% untuk pemangkasan suku bunga pada pertemuan di Juni 2025.

Baca Juga: Neraca Dagang Surplus US$3,12 miliar, BI: Topang Ketahanan Eksternal Perekonomian RI

Wong menambahkan bahwa emas kini berada dalam tren bullish menyusul ketidakpastian ekonomi, inflasi yang masih tinggi serta keberhasilannya melampaui level psikologis US$3.000 per ounce.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: