- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pendapatan Pengelola Alfamart (AMRT) Sentuh Rp118,22 Triliun, Ini Penyumbang Terbesarnya

Pengelola jaringan ritel Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sepanjang 2024. Namun, di tengah lonjakan pemasukan, laba bersih perusahaan justru mengalami penurunan.
Mengacu pada laporan keuangan terbarunya yang dirilis Jumat (21/3), AMRT mencatat laba bersih sebesar Rp3,14 triliun, terkoreksi 7,5% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,40 triliun. Meski begitu, pendapatan perusahaan tumbuh 10,54% menjadi Rp118,22 triliun dari Rp106,94 triliun pada 2023.
Pendapatan AMRT masih didominasi oleh segmen makanan yang mencapai Rp83,28 triliun, meningkat dari Rp75,65 triliun pada tahun sebelumnya. Segmen non-makanan juga mengalami kenaikan dengan pendapatan sebesar Rp34,94 triliun dari Rp31,28 triliun pada 2023.
Berdasarkan wilayah, pendapatan terbesar disumbang oleh area Jawa di luar Jabodetabek sebesar Rp44,55 triliun, disusul oleh luar Jawa dengan Rp43,38 triliun, dan Jabodetabek yang mencatatkan pendapatan Rp33,18 triliun.
Kenaikan pendapatan ini turut mendorong beban pokok pendapatan naik menjadi Rp92,86 triliun dari Rp83,87 triliun. Namun, laba kotor masih tercatat naik menjadi Rp25,36 triliun, lebih tinggi dibandingkan Rp23,06 triliun pada tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, beban penjualan naik menjadi Rp20,20 triliun dari Rp17,88 triliun, sedangkan beban umum dan administrasi mencapai Rp2,17 triliun, naik dari Rp1,89 triliun. Sementara itu, pendapatan lainnya turun tipis menjadi Rp1,22 triliun dari Rp1,23 triliun.
Adapun beban lainnya melonjak ke Rp126 miliar dari Rp88,63 miliar. Kondisi ini menyebabkan laba usaha perusahaan turun menjadi Rp4,07 triliun dari Rp4,42 triliun pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Daya Beli Melemah Buat Sektor Ritel Tertekan, Kelas Menengah Terancam Hilang
Dari sisi neraca, AMRT mencatat total aset sebesar Rp38,79 triliun pada 2024, meningkat dibandingkan Rp34,24 triliun di tahun sebelumnya. Aset tersebut terdiri dari aset lancar Rp20,34 triliun dan aset tidak lancar Rp18,45 triliun.
Sementara itu, total liabilitas perusahaan naik menjadi Rp21,10 triliun dari Rp18,54 triliun, sementara total ekuitas meningkat menjadi Rp17,69 triliun dari Rp15,70 triliun.
Meskipun laba bersih mengalami koreksi, pertumbuhan pendapatan dan aset menunjukkan bahwa AMRT tetap berada di jalur pertumbuhan positif, didukung oleh strategi ekspansi bisnis dan peningkatan kinerja operasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Advertisement