Kredit Foto: Biro Humas Kemendag
Selanjutnya, Wamendag Roro berujar, diversifikasi pasar bukan sekadar respons terhadap kebijakan AS, tetapi bagian dari strategi jangka panjang Indonesia untuk membangun ekonomi yang tangguh dan inklusif.
Tidak hanya itu, Wamendag Roro mengutarakan, Indonesia berencana menghidupkan kembali forum kerja sama bilateral Indonesia-AS melalui Trade and Investment Framework Agreement/TIFA yang terakhir dilaksanakan pada 2018. Melalui TIFA, Indonesia berharap dapat membahas isu dan kebijakan perdagangan, serta investasi yang menjadi perhatian kedua negara secara lebih sistematis.
Turut memberikan pidato kunci, yaitu Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arif Havas Oegroseno. Hadir menjadi panelis, yaitu Dekan Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew (Lee Kuan Yew School of Public Policy/LKYSPP), Universitas Nasional Singapura (National University of Singapore/NUS) Danny Quah, Profesor Universitas Nasional Australia (Australian National University/ANU) Shiro Armstrong, dan Direktur Pelaksana (Managing Director) Kamar Dagang Amerika di Indonesia (American Chamber of Commerce in Indonesia/AmCham Indonesia) Donna Priadi. Bertindak sebagai moderator diskusi Direktur Eksekutif CSIS Indonesia Yose Rizal Damuri.
Wamenlu Arif Havas Oegroseno menekankan pentingnya memanfaatkan momentum regional untuk memperkuat perdagangan intra-ASEAN serta mencapai kemandirian regional yang strategis.
Sementara itu, senada dengan Wamendag Roro, para panelis juga menekankan pentingnya persatuan ASEAN dalam menghadapi tantangan kebijakan tarif resiprokal. ASEAN harus saling menguatkan dan mendorong integrasi kawasan dengan mempererat kerja sama ASEAN dengan Jepang, RRT, dan Korea Selatan, khususnya melalui RCEP.
Tidak hanya itu, Pemerintah Indonesia juga mendapatkan apresiasi atas pendekatan diplomasi dalam merespons kebijakan tarif resiprokal AS dari salah satu panelis. Pendekatan diplomasi yang ditempuh Indonesia sejalan dengan aspirasi komunitas bisnis AS di Indonesia yang menghindari konfrontasi dan lebih mengedepankan solusi bersama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement