Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenekraf dan OJK Sinergi Dorong Ekonomi Kreatif Lewat Inovasi Pendanaan

Kemenekraf dan OJK Sinergi Dorong Ekonomi Kreatif Lewat Inovasi Pendanaan Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan komitmennya menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai motor penggerak baru pertumbuhan ekonomi nasional.

Riefky mengungkapkan, dalam satu dekade terakhir, sektor ekonomi kreatif mencatatkan kinerja impresif. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) telah menembus Rp1.500 triliun, dengan jumlah tenaga kerja yang meningkat dari 14 juta orang pada 2013 menjadi 26,5 juta pada akhir 2024. Ekspor produk kreatif nasional juga melonjak hingga lebih dari Rp25 triliun.

“Ke depan, pemerintah menargetkan kontribusi ekonomi kreatif mencapai 8 persen terhadap PDB dan menciptakan lebih dari 27 juta lapangan kerja,” ujar Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, dalam peluncuran pusat inovasi keuangan OJK Infinity 2.0 yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kamis (24/4/2025).

Baca Juga: Mitra Strategis dalam Pembangunan Ekraf, Kemenekraf Siap Kolaborasi dengan APINDO

Meski demikian, Riefky menilai tantangan terbesar sektor ini terletak pada akses pembiayaan. Banyak pelaku ekonomi kreatif belum mampu menjadikan karya dan kekayaan intelektual mereka sebagai aset ekonomi yang dapat dimonetisasi.

Sebagai solusi, Kemenparekraf merumuskan strategi “8 Ekraf” yang mencakup: penguatan data, regulasi, pengembangan talenta, infrastruktur, perlindungan kekayaan intelektual, pembiayaan, akses pasar, serta sinergi lintas sektor. Pendekatan kolaboratif ini diperluas menjadi model Hexahelix, dengan melibatkan lembaga keuangan sebagai mitra strategis.

“OJK menjadi kunci penting dalam membuka akses pembiayaan inklusif bagi pelaku kreatif, termasuk lewat program literasi keuangan, roadshow, hingga pelatihan talenta digital seperti hackathon dan akselerator startup,” tambahnya.

Baca Juga: Bos OJK Buka Suara Soal Pembiayaan 80 Ribu Koperasi Merah Putih, Begini Katanya!

Riefky turut menyoroti kesuksesan film animasi Indonesia Jumbo yang telah ditonton lebih dari 6 juta penonton sejak rilis pada Lebaran lalu dan akan tayang di 17 negara. Kekayaan intelektual (IP) dari film ini kini dikembangkan menjadi produk turunan seperti fesyen dan alat tulis.

Ia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan ruang bagi para insan kreatif agar bisa berkembang dan bersaing secara global.

“Setiap karya anak bangsa pantas tumbuh dan menjadi kekuatan ekonomi nasional,” tegas Riefky.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: