
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan pertemuan bilateral dengan Chairman Freeport-McMoRan Richard Adkerson dan CEO Freeport-McMoRan Kathleen Quirk di sela rangkaian Spring MeetingsIMF–World Bank, Rabu (23/4/2025).
Dalam pertemuan tersebut, ketiganya membahas sejumlah isu strategis, mulai dari volatilitas harga komoditas hingga program kesehatan di Papua. Sri Mulyani menyebutkan, pimpinan Freeport menyampaikan keprihatinan atas kebijakan tarif perdagangan global yang dinilai berdampak pada fluktuasi harga, terutama komoditas tembaga.
“Richard dan Kathleen bercerita bagaimana kebijakan tarif perdagangan telah menimbulkan dampak pada volatilitas harga komoditas — khususnya tembaga — serta potensi pergeseran rantai pasokan global,” tulis Sri Mulyani melalui akun Instagram resminya.
Baca Juga: Tarif Trump Guncang Pasar Modal, Bos BI dan Sri Mulyani Terbang ke AS Buat Lobi Investor
Menanggapi hal tersebut, Sri Mulyani menekankan pentingnya membangun kerja sama ekonomi yang adil dan berimbang guna menjaga stabilitas global. Ia juga menggarisbawahi perlunya komunikasi terbuka di tengah dinamika ekonomi dunia yang semakin kompleks.
“Kami menyepakati pentingnya membangun kerja sama yang adil dan berimbang sebagai upaya meredam dampak dari gejolak perekonomian yang kian kompleks,” ungkapnya.
Di luar isu perdagangan, pertemuan ini juga mempertegas komitmen kerja sama di bidang kesehatan. Freeport menyatakan dukungan terhadap program pengentasan malaria di Papua—sejalan dengan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan layanan kesehatan secara adil dan merata.
Baca Juga: Freeport Ungkap Total Setoran Negara & Daerah Capai Rp79 T!
“Hal ini sejalan dengan program kerja Presiden @prabowo dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil, dan merata melalui peningkatan sarana dan prasarana, serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan,” kata Sri Mulyani.
Freeport-McMoRan, melalui anak usahanya PT Freeport Indonesia, merupakan salah satu pelaku utama dalam industri tembaga dan emas di Indonesia. Selain aktivitas tambang, perusahaan ini juga menjalankan program sosial di bidang kesehatan dan pendidikan di wilayah operasinya di Papua.
Pertemuan ini mencerminkan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan lintas negara dalam menghadapi tantangan ekonomi global sekaligus memperkuat kesejahteraan masyarakat di wilayah terpencil Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement