Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan berbagai langkah strategis untuk peningkatan lifting minyak dan gas bumi (migas) termasuk pendekatan non-konvensional harus ditempuh perusahaan migas asal Italia, ENI.
Menteri Bahlil menyampaikannya saat meninjau Onshore Receiving Facility (ORF) ENI Muara Bakau, di Kalimantan Timur Rabu (30/4/2025).
Baca Juga: Hadiri Hardiknas di Bogor Siang Ini, Prabowo Akan Luncurkan PHTC
"Salah satu contohnya adalah ENI. Kalau jadi 2029 rencana proyeknya selesai, tapi kita minta dimajukan menjadi tahun 2028, itu akan menghasilkan kurang lebih sekitar 1.500 mm gas dan 90 ribu barel konsentrat," jelasnya, dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM, Jumat (2/5).
ORF milik ENI berperan sebagai penghubung utama antara produksi gas lepas pantai FPU Jangkrik dengan titik serah di Senipah dan kilang LNG Bontang, sehingga pasokan migas bisa segera diproses untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.
Lebih jauh, ENI juga menyiapkan dua Proyek Strategis Nasional, yaitu Indonesia Deepwater Development (IDD) dengan cadangan 2,67 TCF gas dan 66 juta barel minyak, serta Geng North dengan cadangan 5,3 TCF gas.
Investasinya pun signifikan USD 3,7 miliar untuk Southern Hub (IDD) dan USD 11,4 miliar untuk Northern Hub sebagai bukti keseriusan memaksimalkan potensi migas Indonesia.
Selain mempercepat proyek baru, optimalisasi sumur-sumur tua (idle well) juga menjadi perhatian. Dalam kunjungan ke Pertamina Hulu Mahakam, Bahlil melihat langsung operasi produksi bahkan proses peningkatan lifting dari sumur-sumur yang telah lama berproduksi.
"Kita tadi ke Pertamina Hulu Mahakam dan kita ngecek sekalipun ini memang sumur-sumur tua, tapi mereka masih mampu mempertahankan lifting (gas) dan bisa mendongkrak dari asumsi awal yang turunnya kurang lebih sekitar 200-300 mmscfd, sekarang sudah naik menjadi 400 sampai dengan 500 mmscfd," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement