Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Susut, Vale Tetap Guyur Dividen Rp573 Miliar

Laba Susut, Vale Tetap Guyur Dividen Rp573 Miliar Kredit Foto: PT Vale
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyatakan akanmembagikan dividen senilai US$34,65 juta atau sekitar Rp573 miliar, meskipun kinerja keuangan tahun 2024 mengalami penurunan signifikan. Langkah ini menjadi sorotan di tengah ketidakpastian industri nikel global.

Plt. Presiden Direktur dan CEO Vale, Bernardus Irmanto, menjelaskan bahwa keputusan pembagian dividen tak lepas dari keberhasilan perseroan dalam menekan biaya sejumlah proyek yang tengah berjalan. Efisiensi tersebut memberikan ruang bagi perusahaan untuk tetap memberikan imbal hasil kepada investor tanpa mengorbankan agenda ekspansi jangka panjang.

“Yang kami habiskan untuk proyek ternyata lebih kecil dari yang direncanakan. Ada ruang yang terbuka, dan itu kami manfaatkan untuk memberikan dividen,” ujar Bernardus kepada media, Jumat (16/5/2025), usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Baca Juga: Pemerintah Atur Produksi Nikel, Vale Dorong Pemerintah Transparan dan Konsisten

Tantangan yang dihadapi Vale tidak ringan. Industri nikel berada dalam fase volatilitas, yang turut menyeret kinerja keuangan perusahaan. Selama tahun 2024, laba bersih Vale merosot hampir 79 persen menjadi US$57,76 juta dari sebelumnya US$274,33 juta pada 2023. Pendapatan juga terkoreksi 22,87 persen menjadi US$950,38 juta.

Meski begitu, manajemen tetap menyuarakan optimisme. Bernardus menegaskan bahwa capaian proyek mencerminkan praktik manajemen yang efisien dan terukur.

“Kami ingin tunjukkan bahwa project excellence itu ada. Bahkan di tengah tekanan industri, kami bisa tetap menjaga disiplin finansial,” tuturnya.

Baca Juga: Vale Indonesia Siapkan Investasi US$ 8,5 Miliar untuk 3 Proyek Hilirisasi Nikel

Selain membahas pembagian dividen, RUPS Vale juga menetapkan susunan manajemen baru. Salah satu keputusan penting adalah pengangkatan Christopher McCleave sebagai komisaris baru. Namun, posisi Presiden Direktur definitif belum ditetapkan, sehingga sementara waktu masih dijabat oleh Bernardus Irmanto sebagai pelaksana tugas.

Bernardus kini merangkap dua jabatan sebagai Plt. Presiden Direktur dan Direktur Sustainability & Corporate Affairs. Posisi manajemen lainnya tetap diisi oleh Abu Ashar (Wakil Presiden Direktur), Adriansyah Chaniago, Rizky Andhika Putra, Muhammad Asril, dan Luke Mahony.

Sementara itu, di jajaran komisaris, selain McCleave, tercatat nama-nama seperti Rudiantara, Retno LP Marsudi, dan Marita Alisjahbana yang menjabat sebagai komisaris independen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: