Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lanjutnya Perang Iran-Israel, Harga Minyak Naik Lebih dari 4%!

Lanjutnya Perang Iran-Israel, Harga Minyak Naik Lebih dari 4%! Kredit Foto: Kementerian ESDM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak mentah dunia naik tajam pada Selasa (17/6). Hal itu terjadi seiring konflik berkepanjangan antara Iran dan Israel di Timur Tengah.

Dilansir dari Reuters, Rabu (18/6), Minyak mentah Brent naik 4,4% menjadi US$76,45. Sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 4,28% menjadi US$74,84.

Baca Juga: Pertamina Pastikan Pasokan Minyak Indonesia Aman Ditengah Konflik Iran VS Israel

Konflik Timur Tengah memicu kekhawatiran pasar terhadap stabilitas pasokan energi global. Namun, infrastruktur utama minyak dan gas serta aliran pasokan belum terkena dampak besar sejauh ini.

Kenaikan harga terjadi meskipun belum ada gangguan besar terhadap pasokan minyak dunia. Iran dikabarkan menghentikan sebagian produksi gas di South Pars. Israel juga melancarkan serangan ke depot minyak dari Shahran di Iran.

“Pasar kembali dihadapkan pada risiko geopolitik, terutama karena keseimbangan pasokan dan permintaan minyak yang ketat,” kata Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn.

Baca Juga: OPEC Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Pasokan Minyak Non-OPEC+ di 2026

“Ini bukan konflik satu kali—lebih mirip seperti konflik Rusia-Ukraina," tambahnya.

Pasar juga semakin khawatir menyusul adanya insiden tabrakan dua kapal tanker minyak di Selat Hormuz. Gangguan elektronik yang meningkat dalam kawasan tersebut selama konflik memperburuk situasi.

Baca Juga: Keunggulan Minyak Sawit Dibandingkan Minyak Nabati Lain di Dunia

Baca Juga: Kenali Produk Turunan Sawit yang Sering Digunakan Sehari-hari

Namun di tengah potensi gangguan, data pasokan global masih menunjukkan kelonggaran. International Energy Agency (IEA) menurunkan estimasi permintaan minyak global sebesar 20.000 barel per hari, sambil menaikkan perkiraan pasokan sebesar 200.000 barel per hari menjadi 1,8 juta barel per hari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: