
Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), kembali menahan suku bunga acuannya di kisaran 4,25–4,50%. Ini merupakan keputusan keempat berturut-turutnya menahan suku bunga setelah sebelumnya menurunkannya secara bertahap pada akhir 2024.
The Fed juga tetap memberi sinyal akan ada dua kali pemangkasan suku bunga hingga akhir 2025. Namun beberapa pejabatnya memperkirakan tidak akan ada pemangkasan sama sekali tahun ini.
Baca Juga: Harga Emas Turun Usai The Fed Tahan Suku Bunga
Ketua The Fed, Jerome Powell, menyampaikan bahwa kebijakan tarif yang diberlakukan kemungkinan akan berdampak pada inflasi, meskipun sejauh ini belum terlihat secara signifikan.
"Kami harus mempelajari lebih banyak soal dampak tarif. Sulit mengetahui dengan pasti bagaimana merespons sebelum dampaknya benar-benar terlihat," ujar Powell, dilansir dari CNBC International, Kamis (19/6).
Powell juga menambahkan bahwa dampak tarif mulai terlihat dalam kenaikan harga barang-barang konsumen, dan diperkirakan akan semakin jelas sepanjang musim panas. Banyak perusahaan, menurutnya, berencana meneruskan beban tarif kepada konsumen, yang akan berdampak pada inflasi.
Adapun Inflasi Amerika Serikat (AS) tercatat naik menjadi 2,4% (yoy) pada Mei 2025, dari 2,3% pada April. Dot plot FOMC terbaru menunjukkan perkiraan inflasi indeks konsumsi pribadi sebesar 3% pada 2025 dan pertumbuhan pendapatan domestik bruto hanya 1,4%, menandai perlambatan ekonomi serta tekanan stagflasi yang berlanjut.
Selain itu, bank sentral juga memangkas ekspektasi pemangkasan suku bunga pada 2026 dan 2027, yang kini diperkirakan total hanya sebanyak empat kali atau setara 1 poin persentase penuh. Proyeksi suku bunga pada 2027 diperkirakan akan berada di sekitar 3,4%.
Dalam pernyataannya, bank sentral menyebut ekonomi akan tetap tumbuh secara solid, tingkat pengangguran tetap rendah, dan inflasi menunjukkan sedikit peningkatan di AS.
Baca Juga: The Fed Tahan Suku Bunga, Investor Kembali Lirik Dolar AS
"Ketidakpastian tentang prospek ekonomi telah berkurang tetapi tetap tinggi. Komite tetap waspada terhadap risiko pada kedua sisi mandat gandanya," demikian pernyataan resmi dari The Fed.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement