Pelaku UMKM Sumut Optimis Angkat Potensi Ekonomi Syariah Lewat Fesyar di Lampung

Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2025 di Lampung menjadi ajang sukses bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Sumatera Utara. Salah satunya adalah Irfania Ramadhani Lubis, pemilik merek IR Songket dan Irfania, yang mengekspresikan rasa syukurnya atas kesempatan memperkenalkan produk wastra khas Sumatera Utara ke pasar yang lebih luas.
"Alhamdulillah, ini sudah hari kedua pameran. Kemarin pembukaan sudah berlangsung, dan selama dua hari ini antusiasme pengunjung cukup baik. Banyak yang tertarik dengan produk-produk dari Sumut, khususnya Ready-to-Wear yang kami bawa. Penjualannya juga lumayan, sudah ada transaksi yang terjadi di booth kami," ujarnya, Senin (23/6/2025).
Irfania, yang memiliki workshop di Jl. Kutilang Dalam No. 2, Dusun VI Melur, Desa Bandar Khalipah, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, merasa bangga dengan respons positif ini.
Dikatakannya, ada 11 UMKM yang tergabung dalam IKRA (Industri Kreatif Syariah) binaan Bank Indonesia, memamerkan berbagai karya kreatif mereka.
"Masing-masing merek punya gaya tersendiri, mulai dari Ready-to-Wear yang feminin sampai wastra yang klasik. Selain itu, produk-produk craft lain seperti tas dan aksesori juga cukup diminati. Banyak pengunjung yang bertanya-tanya dan alhamdulillah ada omzet yang masuk," tambahnya.
Baca Juga: Respon Permintaan Menteri UMKM, BPJS TK Bakal Bangun Sistem Klaim Digital Terpadu
Terkait kompetisi yang digelar dalam pameran ini, Irfania menyampaikan optimismenya.
Kami optimis, insya Allah bisa menang. Yang paling kami tonjolkan di pameran ini adalah kualitas dan keunikan produk anggota IKRA. Kami memang bawa sampel, termasuk batik dan songket, untuk menunjukkan kekuatan wastra Sumatera Utara," jelasnya.
Merek IR Songket dan Irfania sendiri telah aktif mengikuti program pembinaan Bank Indonesia sejak tahun 2020. FESyar 2025 ini merupakan pameran pertama yang diikuti pada tahun 2025 setelah melalui proses kurasi.
"Ke depan, saya berharap dapat mengikuti Karya Kreatif Indonesia (KKI) pada bulan Agustus dan beberapa acara lokal lainnya," ujarnya.
Melihat tren saat ini, Irfania menilai prospek ekonomi syariah, terutama di sektor fesyen muslim, sangat menjanjikan.
"Saya melihat potensi ekonomi syariah ke depan sangat besar, apalagi Indonesia ingin menjadi pusat mode muslim dunia. Kami punya kekuatan di wastra yang sangat beragam dan unik, beda dari negara lain. Kalau bisa dimaksimalkan, Indonesia bisa bersaing di pasar global. Saya sendiri membawa merek yang bergerak di modest fashion, dan alhamdulillah responsnya bagus," ujarnya.
Baca Juga: Dorong UMKM Naik Kelas, Prabowo Targetkan Ekonomi Tumbuh 8 Persen
Irfania berharap pameran serupa makin sering digelar untuk membuka peluang bagi para pelaku UMKM syariah.
"Harapan saya ke depan, pameran seperti ini makin sering digelar, agar produk-produk syariah bisa lebih dikenal luas. Apalagi dengan adanya dorongan dari pemerintah yang menggalakkan ekonomi syariah, misalnya lewat aturan busana muslim di kantor-kantor pemerintahan."
Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan usaha wastra.
"Mudah-mudahan kami sebagai pengrajin wastra bisa terus sustain dan berkembang, karena ini bukan sekadar usaha satu-dua orang, tapi upaya kolektif yang menghidupi banyak pelaku usaha," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement