Kredit Foto: Pixabay/jdblack
Harga minyak mentah dunia turun tipis pada Kamis (3/7). Hal ini terjadi seiring meningkatnya kekhawatiran bahwa kebijakan tarif dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global dan permintaan energi. Pasar juga bersiap menghadapi kenaikan pasokan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan Sekutunya (OPEC+).
Dilansir dari Reuters, Jumat (4/7) Brent crude turun 0,45% menjadi US$68,80. Sementara West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,67% ke US$67.
Investor khawatir menjelang berakhirnya jeda tarif yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada 9 Juli. Beberapa mitra dagang utama negaratersebut belum mencapai kesepakatan dagang, meningkatkan risiko ketidakpastian ekonomi dan permintaan bahan bakar.
OPEC+ diperkirakan akan menyetujui kenaikan produksi sebesar 411.000 barel per hari dalam pertemuan akhir pekan ini.
Adapun China menunjukkan aktivitas sektor jasa tumbuh paling lambat dalam sembilan bulan terakhir akibat menurunnya permintaan domestik dan ekspor. Hal ini dikhawatirkan akan mempengaruhi harga minyak.
Di Amerika Serikat, Energy Information Administration (EIA) menunjukkan bahwa data persediaan minyak mentah meningkat 3,8 juta barel menjadi 419 juta barel pekan lalu. Hal ini menambah kekhawatiran tentang perlambatan konsumsi energi. Jumlah rig pengeboran minyak juga turun sebanyak 7 unit menjadi 425, level terendah sejak September 2021.
Sementara itu, laporan ketenagakerjaan negara tersebut menunjukkan pertumbuhan yang solid pada bulan Juni. Namun hampir separuh dari pertumbuhan nonfarm payroll berasal dari sektor pemerintah, sementara sektor swasta seperti manufaktur dan ritel mengalami perlambatan akibat dampak tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump.
Baca Juga: ExxonMobil-Pertamina Jajaki Peningkatan Impor Minyak Mentah dan LPG dari AS
“Laporan pekerjaan lebih kuat dari yang diperkirakan, menunjukkan ketahanan ekonomi masih terjaga. Kami tetap melihat pendekatan wait-and-see dari bank sentral terhadap pemangkasan suku bunga,” kata Chief Investment Officer Abound Financial, David Laut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement