Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KRAS Berdarah di Kuartal I 2025, Pendapatan Tak Cukup Obati Rugi

KRAS Berdarah di Kuartal I 2025, Pendapatan Tak Cukup Obati Rugi Kredit Foto: Website Krakatau Steel
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) membukukan rugi bersih sebesar US$45,4 juta pada kuartal I/2025. Kerugian tersebut dipicu oleh tingginya beban keuangan serta proses pemulihan fasilitas Hot Strip Mill 1 (HSM-1) yang masih dalam masa ramp-up.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KRAS, Daniel Fitzgerald Liman, menjelaskan bahwa sepanjang Januari–Maret 2025, perseroan mencatat volume penjualan sebesar 226 ribu ton baja dengan pendapatan US$234,8 juta dan laba kotor US$12,9 juta.

“Namun karena beban bunga dan proses pemulihan fasilitas HSM-1, kami masih membukukan kerugian,” ujar Daniel dalam paparan publik insidentil, Jumat (11/7/2025).

Baca Juga: Anak Usaha Krakatau Steel (KRAS) Resmikan Perluasan Gudang Australia

Daniel menyebut bahwa perseroan tengah menyusun Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) menyeluruh yang mencakup efisiensi operasional dan restrukturisasi utang.

“Restrukturisasi ini kami harapkan bisa menghasilkan skema pembayaran yang lebih panjang dan tingkat bunga yang lebih ringan. Ini penting agar modal kerja kami lebih kuat dan ruang pertumbuhan lebih terbuka,” jelasnya.

KRAS juga berupaya bernegosiasi dengan pihak perbankan guna mendapatkan relaksasi pembayaran serta penurunan suku bunga. Kedua langkah ini diharapkan berdampak langsung pada perbaikan margin laba pada kuartal-kuartal berikutnya.

Daniel menambahkan bahwa perusahaan menaruh harapan besar pada optimalisasi fasilitas HSM-1 yang mulai beroperasi kembali pasca pemulihan. Utilisasi pabrik ditingkatkan guna mencapai gross margin lebih baik dan menekan biaya per unit.

Baca Juga: PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) Patok Target Produksi Baja 1,9 Juta Ton

“Dengan meningkatnya utilisasi, maka efisiensi akan membaik. Ini akan langsung terasa terhadap biaya pokok produksi dan akhirnya kinerja keuangan,” katanya.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2025, beban keuangan KRAS tercatat mencapai US$33,82 juta. Sementara itu, dari total pendapatan US$234,76 juta, laba kotor hanya sebesar US$12,95 juta.

Dari sisi neraca, total aset KRAS mencapai US$2,92 miliar. Namun, 86% di antaranya berasal dari liabilitas, dengan porsi liabilitas jangka pendek mencapai US$2,26 miliar. Sementara ekuitas hanya sebesar US$421 juta, memperlihatkan struktur modal yang belum solid.

Tekanan juga tercermin dari arus kas operasi yang negatif US$11 juta. Kondisi tersebut diperparah oleh belanja modal yang menyebabkan kas akhir periode menurun menjadi US$77,5 juta dari posisi awal US$100,3 juta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: