Kredit Foto: Istimewa
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa pihaknya komitmen dalam penegakan hukum terhadap pelaku kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Ia memastikan penindakan akan dilakukan tanpa pandang bulu, sesuai amanat Inpres Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Karhutla.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolri saat meninjau langsung titik Karhutla di wilayah Provinsi Riau, Kamis (24/7).
Bersama Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq, Listyo melakukan pengecekan hotspot titik api melaui udara atau helikopter ke Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) dan Rokan Hilir (Rohil).
Kapolri mengatakan bahwa lonjakan hotspot sempat terjadi signifikan di Riau pada 20 Juli 2025, yakni mencapai 586 titik. Namun berkat kerja cepat dan kolaboratif lintas instansi, titik api berhasil ditekan hingga tersisa 144 pada 22 Juli, dengan 14 titik api aktif tersebar di 8 kabupaten, terbanyak berada di Rokan Hilir.
Baca Juga: Karhutla Riau Memuncak, 29 Tersangka Ditangkap dalam Sepekan
"Sebagai bentuk keseriusan, Gubernur Riau telah menetapkan status Tanggap Darurat Karhutla untuk Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu selama 14 hari, terhitung sejak 22 Juli hingga 4 Agustus 2025. Sementara 10 kabupaten/kota lainnya berstatus Siaga Darurat," kata Kapolri.
Dalam upaya pengendalian ini, Kapolri mengapresiasi kerja keras seluruh elemen, mulai dari Satgas Darat, Satgas Udara, pemerintah daerah, relawan, masyarakat, hingga pihak swasta yang telah aktif membantu pemadaman api.
"Dari sisi penegakan hukum, Polda Riau telah mengamankan 46 tersangka pelaku pembakaran, baik yang dilakukan secara sengaja maupun lalai. Total lahan terbakar yang diusut secara hukum mencapai 280 hektar. Kita akan menindak tegas para pelaku tanpa pandang bulu," ujarnya.
Sementara Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, penanganan Karhutla tidak hanya dilakukan di darat. Pemerintah juga mengintensifkan operasi water bombing dan modifikasi cuaca untuk mempercepat pemadaman, khususnya di wilayah perbukitan dan lahan gambut yang sulit dijangkau.
Baca Juga: Dukung Green Policing, Polda Riau Tangani 35 Kasus Karhutla hingga Juli 2025
"Beberapa helikopter tambahan akan siaga di wilayah Rokan Hulu guna memperluas jangkauan pemadaman dari udara. Sementara di darat, petugas mulai menerapkan strategi penutupan kanal-kanal air untuk menahan kelembaban tanah dan mencegah penyebaran api di lahan gambut," terangnya.
Hanif juga mengaku pentingnya pendekatan edukatif dan preventif di tingkat desa. Penyuluhan intensif akan digalakkan agar masyarakat lebih sadar akan dampak Karhutla dan pentingnya mencegah kebakaran sejak dini.
"Untuk mengendalikan sebaran asap yang masih muncul meski api tak terlihat, Satgas akan membentuk pagar betis yang melibatkan unsur TNI-Polri, masyarakat, hingga perusahaan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sahril Ramadana
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement