- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Rencana Jangka Pendek Dorong Kemandirian Energi dan Hilirisasi Lewat Batubara
Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan rencana jangka pendek untuk mendorong kemandirian energi dan hilirisasi yang masuk dalam delapan Prioritas Nasional (PN) Asta Cita Presiden 2025-2029.
Dalam acara Indonesia Mining Forum 2025: Empowering Growth and Sustainability, Road to Coaltrans Asia 2025 di Studio Metro TV, Kamis (31/07/2025), Menko Airlangga mengatakan Presiden Prabowo Subanto meminta untuk mengakselerasi renewable energy (energi terbarukan) dan Net Zero Emission.
Baca Juga: Tahun Depan Ekonomi RI Harus Tumbuh 5,8%
"Nah Indonesia juga arahan Bapak Presiden untuk tumbuh di angka 8 persen. Oleh karena itu, untuk tumbuh 8 persen diperlukan investasi. Di mana investasi diharapkan bisa mencapai Rp13.000 triliun di periode 2025-2029. Artinya di tahun depan angka investasi itu sudah mencapai Rp2.100 triliun. Tahun ini sekitar Rp1.900 triliun. Nah kalau kita lihat kita punya cadangan batubara yang besar sekali. Artinya, batubara ini kalau kita mencapai net zero emission, tetap kita bisa ekspor batubara," ucapnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Sabtu (2/8).
Menko Airlangga juga mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan cadangan batubara yang besar, tidak hanya mengandalkan batubara sebagai sumber energi, tetapi juga mendorong hilirisasi untuk menghasilkan produk bernilai tambah.
Salah satunya yaitu pengembangan Dimetil eter (DME) sebagai substitusi LPG untuk mengurangi ketergantungan impor LPG dan beban subsidi pemerintah. Selain itu, pengembangan metanol yang dibutuhkan dalam produksi biodiesel juga perlu untuk didorong.
Pemerintah telah menetapkan roadmap untuk 28 komoditas pilihan yang akan menjadi fokus program hilirisasi. Potensi investasi dapat mencapai USD618,1 miliar dan menyerap lebih dari 3 juta tenaga kerja hingga 2040. Nilai ekspor diperkirakan mencapai USD857,9 miliar dan PDB mencapai USD235,9 miliar.
Investasi pada proyek-proyek hilirisasi minerba diperkirakan mencapai USD20 miliar. Dengan adanya investasi, pengembangan teknologi tinggi untuk pemanfaatan batubara dapat ditingkatkan, termasuk melalui kombinasi dengan pembakaran amonia atau hidrogen, sehingga ke depan teknologi clean coal diharapkan menjadi andalan energi Indonesia.
“Bagi industri oil and gas, carbon capture and storage juga bisa dilakukan untuk enhanced gas recovery. Dengan carbon capture and storage itu menambah produksi gas. Pemerintah juga terus mendorong kegiatan hilirisasi mineral dengan mengedepankan prinsip environment, social, and governance. Ini menjadi satu tantangan juga bagi industri agar good mining practice dan juga green mining practice ini bisa terus didorong,” ujar Menko Airlangga.
Hilirisasi juga menjadi penting sebagai pengganti LPG dan untuk mendukung produksi metanol. Beberapa proyek terkait bahkan telah mendapatkan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dengan dukungan regulasi dan berbagai insentif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement