Kredit Foto: OJK
Emiten di pasar modal Indonesia membukukan pertumbuhan laba bersih agregat sebesar 21,2% pada semester I-2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan sektor teknologi, barang konsumsi siklikal, dan bahan dasar menjadi pendorong utama kinerja korporasi.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyampaikan bahwa dari lebih dari 800 emiten yang telah menyampaikan laporan keuangan tengah tahunan, sekitar 74% mencatatkan laba bersih.
“Kalau dilihat dari sisi kinerja, sekitar 53% emiten mencatatkan peningkatan kinerja dibandingkan semester I tahun 2024. Ini menunjukkan ketahanan sektor usaha di tengah berbagai tantangan global,” ujar Inarno dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK, Senin (4/8/2025).
Baca Juga: IHSG Naik 5,71% hingga Bursa Karbon Tumbuh, OJK Catat Performa Solid Pasar Modal
Kendati demikian, sektor energi mengalami tekanan akibat penurunan harga komoditas global pada kuartal pertama. Kondisi ini berdampak pada penurunan pendapatan dan laba bersih perusahaan-perusahaan di sektor tersebut.
“Meski sektor energi tertekan, pertumbuhan dari sektor-sektor lain berhasil menopang kinerja agregat pasar. Ini juga mengindikasikan diversifikasi kekuatan ekonomi yang semakin merata,” kata Inarno.
Baca Juga: Investor Muda Jadi Target Utama OJK dan BEI
OJK menyebut masih ada sejumlah emiten yang belum merilis laporan keuangan lengkap karena menunggu hasil audit atau limited review hingga September 2025. Namun, lembaga tersebut optimistis tren pertumbuhan dapat berlanjut jika stabilitas makro dan sentimen investor tetap terjaga.
“Kami harap ini menjadi sinyal positif bagi investor, baik institusional maupun retail, bahwa pasar modal Indonesia tetap atraktif dalam jangka menengah dan panjang,” pungkas Inarno.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement