Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Eropa Menguat, Pasar Saham Menyambut Gembira Perpanjangan Negosiasi Tarif China-AS

Bursa Eropa Menguat, Pasar Saham Menyambut Gembira Perpanjangan Negosiasi Tarif China-AS Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Eropa ditutup dengan kenaikan pada Selasa (12/8). Hal ini didorong optimisme investor terhadap perpanjangan gencatan tarif dari China dan Amerika Serikat (AS). Selain itu mereka menyoroti prospek penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

Dilansir dari Reuters, Rabu (13/8), Indeks Stoxx 600 menguat 0,2% ke 547,89. Sentimen positif muncul setelah adanya kesepakatan perpanjangan negosiasi tarif dari Washington dan Beijing ke 10 November.

Baca Juga: Uni Eropa: Negosiasi Trump-Putin Tak Boleh Untungkan Rusia

“Pasar saham tampak cukup tenang menanggapi semua berita perdagangan. Asumsinya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump akan melunak dan semuanya akan baik-baik saja,” kata Investment Specialist Orbis Investments, Rob Perrone.

Sementara itu, saham sektor perangkat lunak melemah tajam di tengah kekhawatiran bahwa perkembangan kecerdasan buatan (AI) dapat melemahkan segmen teknologi ini.

Proyeksi terbaru menunjukkan pertumbuhan laba perusahaan zona euro pada kuartal kedua tahun ini diperkirakan mencapai 4,8%. Ketahanan laba ini didukung oleh kesepakatan tarif yang meredakan kekhawatiran terhadap dampak kebijakan tarif pada kinerja korporasi di Eropa.

Pasar juga menyoroti data terbaru yang menunjukkan inflasi pada bulan lalu yang naik sesuai ekspektasi di AS. Hal tersebut memperkuat peluang bank sentral untuk memangkas suku bunga bulan depan.

Investor juga memantau rencana pertemuan dari Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal tersebut dilakukan untuk membahas perang di Ukraina.

Baca Juga: Sarirasa Group Ekspansi ke Eropa: Sate House Senayan Bawa Cita Rasa Indonesia ke Amsterdam

Kyiv dan Moskow dikabarkan harus menyerahkan sebagian wilayah untuk mengakhiri konflik. Hal tersebut memicu kekhawatiran di kalangan pemimpin euro, khususnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: