- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Bos PGN Ceritakan Bisnis Gas Bumi Tak Seperti Kelola Bisnis Lain, Ada Tiga Tantangannya
Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Mengelola bisnis gas bumi bukan sekadar urusan jual beli komoditas energi. Corporate Secretary PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, Fajriyah Usman, mengungkapkan bahwa bisnis gas bumi sangat berbeda dibandingkan dengan sektor bisnis lain.
Fajriah mengatakan bisnis ini sangat dipengaruhi tiga tantangan utama yakni suplai, infrastruktur, dan harga.
”Terkait dengan pasokan, yang dapat saya sampaikan bahwa PGN ini bukan perusahaan upstream gitu ya... apabila misalnya dari sisi hulu terjadi penurunan natural decline gitu ya, terus kemudian juga ada rencana-rencana operasional di hulu, pastinya itu akan mempengaruhi dari (sisi) pasokan gas yang ada,” ujarnya di Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Baca Juga: PGN Gagas Pasok Gaslink ke RS Hasan Sadikin, Dukung Rumah Sakit Hijau
PGN, sebagai BUMN transmisi dan distribusi gas, bergantung pada pasokan dari produsen hulu. Ketidakseimbangan juga bisa terjadi jika permintaan melonjak di luar proyeksi.
"Begitu juga apabila terjadi di demand side, apabila di demand side itu juga ada terjadi peningkatan demand gitu ya, dari yang sebelumnya sudah ditargetkan ternyata jauh lebih tinggi dari apa yang dimiliki pasokan gas yang dimiliki PGN, ya pastinya akan terjadi kebutuhan yang meningkat, akan terjadi mismatch antara supply dan demand," tambahnya.
Fajriyah menuturkan, tantangan kedua adalah keberadaan infrastruktur. Saat ini masih terjadi ketidaksesuaian antara lokasi sumber gas dengan pusat permintaan, sehingga diperlukan infrastruktur penunjang untuk menyalurkan gas ke titik konsumen.
"Dari sisi infrastruktur. Karena memang yang saat ini sudah cukup tersambung, itu adalah dari Sumatera sampai dengan Jawa, dan sebagian besar memang yang dikelola oleh PGN dan infrastruktur itu sampai saat ini kita masih dalam progres ya, masih dalam progres untuk memperluas jaringan-jaringan gas kita ke daerah-daerah yang lain,” bebernya.
Sebagai salah satu solusi atas tantangan infrastruktur, PGN pun mulai memperkenalkan produk Liquified Natural Gas (LNG) kepada pelanggan. PGN, jelasnya, sudah memiliki fasilitas Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Lampung untuk regasifikasi LNG.
Baca Juga: PGN Gandeng UGM Kembangkan Energi Terbarukan dan Ketahanan Pangan
Tantangan ketiga adalah harga. Keterbatasan pasokan gas pipa membuat PGN menawarkan ke konsumen beralih menggunakan Liquefied Natural Gas (LNG), namun harganya terbilang lebih mahal.
"Dari gas yang dimiliki atau dikelola oleh PGN itu, apa namanya, mengalami penurunan sehingga demand terhadap LNG juga semakin meningkat, sedangkan memang harga dari LNG itu juga lebih tinggi daripada harga gas pipa, yaitu akhirnya memang menjadi salah satu hal yang mempengaruhi harga gas secara umum di industri gitu ya," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement