Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Incar Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tingga di 2026, Ini Strateginya!

Pemerintah Incar Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tingga di 2026, Ini Strateginya! Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,12% secara tahunan pada kuartal II/2025, naik dari 4,87% pada kuartal sebelumnya. Pemerintah menilai capaian ini menunjukkan daya tahan ekonomi nasional di tengah perlambatan global, sekaligus memberi optimisme untuk akselerasi pertumbuhan pada 2026.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, kinerja tersebut relatif kompetitif dibandingkan sejumlah negara lain. “Indonesia tetap optimistis karena pertumbuhannya relatif tinggi. China 5,2%, kita 5,12%,” ujarnya dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Selain pertumbuhan, pemerintah mencatat perbaikan di berbagai indikator makro. Tingkat Pengangguran Terbuka turun menjadi 4,76%, kemiskinan ekstrem mencapai 0,85%, dan inflasi berada dalam kisaran terkendali. Indeks kepercayaan konsumen, penjualan ritel, serta realisasi investasi juga menunjukkan tren positif.

Baca Juga: Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,4% di 2026

Sepanjang semester I/2025, realisasi investasi mencapai Rp924,9 triliun, sesuai target. Ekspor tumbuh 11,29% secara tahunan, sedangkan impor meningkat 4,28%. Neraca perdagangan pada Juni mencatat surplus US$4,1 miliar, dan cadangan devisa bertahan di atas US$152 miliar atau setara lebih dari enam bulan kebutuhan impor.

Pemerintah menyoroti peningkatan impor barang modal sebesar 32,5% secara tahunan yang mencerminkan ekspansi sektor produktif. Belanja negara pada semester I naik 17,94%, didukung stimulus ekonomi Rp61 triliun. Stimulus ini, menurut Airlangga, membantu menjaga daya tahan ekonomi dan akan dilanjutkan pada paruh kedua 2025.

Baca Juga: Airlangga: Industri Jadi Motor Serapan Tenaga Kerja

Untuk menjaga momentum, strategi utama diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, penguatan sumber daya manusia, hilirisasi industri, ketahanan pangan dan energi, program makan bergizi gratis, peningkatan sektor pendidikan dan kesehatan, pembangunan desa, penguatan UMKM, dan akselerasi investasi perdagangan global.

Di pasar internasional, pemerintah memperluas penetrasi ke kawasan non-tradisional seperti Afrika dan Timur Tengah, serta memperdalam kerja sama perdagangan melalui ASEAN, BRICS, dan implementasi Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Di bidang regulasi, revisi Peraturan Pemerintah Nomor 28 dan penyempurnaan online single submission diharapkan memperkuat iklim investasi, termasuk mendukung ekosistem industri semikonduktor.

Optimisme 2026 didasari rencana eksekusi belanja APBN lebih awal dibanding tahun ini, dengan target akselerasi ekonomi lebih besar pada semester II/2025 dan tahun depan. “Kita ingin pertumbuhan ekonomi tahun depan tetap terjaga, bahkan lebih tinggi, dengan dukungan strategi yang sudah disiapkan,” kata Airlangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: