- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Bos CHEM Ungkap Strategi Diversifikasi Bisnis dari Bahan Kimia Tekstil
Kredit Foto: Ist
PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) mencatat peluang besar pada divisi agro meski kontribusinya masih kecil, sekaligus menegaskan strategi diversifikasi bisnis ke sektor tekstil, energi, dan agro.
Direktur Utama Kwee Sutrimo dan Corporate Secretary Wenty Akbar Rasjid memaparkan potensi pertumbuhan dan pergerakan saham perseroan yang melonjak signifikan.
CHEM, berdiri sejak 2004, awalnya fokus pada manufaktur bahan kimia tekstil, kini merambah ke bisnis energi dan agro untuk mendukung ekspansi nasional dan internasional.
“Divisi agro memiliki prospek besar dengan dukungan iklim tropis dan target swasembada pangan pemerintah, meski kontribusinya masih 10 persen dari target pendapatan tahunan,” kata Kwee Sutrimo, dalam paparan publik insidentil 2025, Selasa (19/8/2025).
Baca Juga: Regulasi TKDN Tekan CHEM, Strategi Baru Disiapkan
Strategi utama divisi ini meliputi perekrutan tenaga pemasaran berpengalaman, kemitraan lokal maupun internasional, serta sosialisasi langsung kepada petani untuk memperluas penetrasi pasar.
Dalam hal diversifikasi, CHEM tetap mempertahankan fondasi di sektor tekstil dengan inovasi dan kontrol kualitas ketat, sambil memperkuat divisi energi yang menyediakan bahan kimia dan jasa operasional untuk industri minyak, gas, dan geotermal.
Wenty Akbar Rasjid menekankan pencapaian divisi energi hampir memenuhi target tahunan hanya dalam enam bulan, dengan persentase 95 persen dari target Rp60 miliar.
“Momentum positif ini harus dijaga, dengan fokus pada kontrol biaya dan manajemen kapasitas,” ujarnya.
Baca Juga: Lepas dari Suspensi, Saham FILM dan CHEM Tunjukkan Pergerakan Berbeda
Kinerja keuangan perseroan hingga kuartal II/2025 menunjukkan total pendapatan Rp106,97 miliar, naik 13,48 persen dibanding periode sama 2024. Namun, laba bersih tercatat Rp2,1 miliar, turun 69,7 persen, seiring menyempitnya margin laba kotor.
Total aset CHEM meningkat 3 persen menjadi Rp174,6 miliar, sedangkan ekuitas naik 1,78 persen menjadi Rp117,4 miliar, menandakan struktur keuangan yang sehat meski profitabilitas menurun.
Sementara itu, analisis pergerakan saham CEM menunjukkan lonjakan harga signifikan dari Rp60 pada 30 Juli menjadi Rp105 pada 11 Agustus.
Wenty menyebutkan bahwa kenaikan ini mencerminkan respons positif pasar terhadap strategi diversifikasi dan prospek pertumbuhan divisi baru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement