Citi Indonesia Raup Laba Bersih Rp1,33 Triliun pada Semester I 2025
Kredit Foto: Istimewa
Citibank Indonesia atau Citibank N.A mencatat laba bersih perseroan mencapai 1,33 triliun pada semester I-2025. Angka tersebut naik 1,14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,31 triliun.
CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, mengungkapkan bahwa kinerja yang positif didukung oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 11% secara year-on-year, dan rasio low cost fund yang meningkat menjadi 75%.
“Pencapaian ini menunjukkan ketahanan bisnis kami di tengah dinamika pasar dan ketidakpastian ekonomi dalam skala global. Keunggulan jaringan global Citi, didukung dengan penyediaan layanan dan solusi digital keuangan Citi yang menyeluruh, terus menjadi pembeda utama kami dalam mendukung klien institusional lintas negara, terutama dalam beradaptasi dan tumbuh di era baru ini,” kata Batara dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (19/8/2025).
Baca Juga: Kinerja Moncer di Awal Tahun, Citi Indonesia Diapresiasi Euromoney
Meski demikian, intermediasi Citi Indonesia mengalami penurunan. Penyaluran kredit turun 13,36% menjadi Rp27,67 triliun, sementara dana pihak ketiga (DPK) menyusut 12,91% menjadi Rp58,84 triliun. Porsi dana murah (CASA) juga turun 9,75% menjadi Rp44,22 triliun.
Di sisi kualitas aset, Citi mencatat perbaikan dengan rasio nonperforming loan (NPL) gross menurun tajam dari 3,39% menjadi 0,20%, serta NPL net tetap terkendali di 0,2%. Perseroan juga membukukan Return on Equity (ROE) sebesar 13,6% dan Return on Assets (ROA) 3,6%.
Pada Rasio Liquidity Coverage (LCR) dan rasio Net Stable Funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 295% dan 160%, di atas ketentuan minimum dari Otoritas Jasa Keuangan.
Sementara itu, Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) meningkat menjadi 40,1% dari 36,2% tahun sebelumnya.
“Citi akan terus menjaga prinsip kehati-hatian dalam menjalankan aktivitas usaha,” tambah Batara.
Baca Juga: 20 Tahun Global Community Day, Citi Indonesia Berdayakan Generasi Muda Tangguh Finansial
Dari sisi lini bisnis, Corporate Banking tetap mencatatkan pertumbuhan pendapatan positif sepanjang triwulan kedua 2025.
Selanjutnya, pada segmen Treasury and Trade Solutions (TTS), Citi Indonesia membukukan pertumbuhan volume kliring mata uang asing sebesar 17% serta peningkatan penggunaan kartu komersial sebesar 8%.
Melalui solusi Pembiayaan Rantai Pasokan, TTS mendukung klien dalam menyediakan bantuan modal kerja kepada pemasok lokal di seluruh Indonesia.
Batara mengatakan pada tahun 2025, Citi Indonesia mencatat pertumbuhan pemasok yang terdaftar ke dalam program sebesar 16% dibandingkan tahun sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement