Kredit Foto: Kementerian ESDM
Harga minyak dunia melemah pada perdagangan di Jumat (29/8). Hal ini terjadi seiring kekhawatiran pasar terhadap potensi penurunan permintaan dalam negara konsumen dan peningkatan pasokan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan Sekutunya (OPEC+).
Dilansir dari Reuters, Senin (1/9), Minyak Brent ditutup turun 0,78% ke US$67,45. Sementara West Texas Intermediate (WTI) terkoreksi 0,91% ke US$64,01.
Baca Juga: Heboh Food Tray MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, BGN: Ada Check dan Re-Check
PVM Oil Associates Analyst, Tamas Varga mengatakan pasar mulai mengalihkan fokus ke pertemuan dari OPEC+. Kelompok tersebut diprediksi akan terus meningkatkan produksi demi merebut kembali pangsa pasar global. Langkah itu diperkirakan menambah tekanan pada harga.
Di sisi permintaan, pasar mencermati berakhirnya musim mengemudi musim panas di Amerika Serikat (AS). Hal tersebut menandai berakhirnya periode puncak konsumsi bahan bakar dalam negara konsumen minyak terbesar dunia itu.
Sementara itu, perhatian investor juga tertuju pada India. Ia menghadapi tekanan untuk menghentikan pembelian minyak dari Rusia. Diketahui, Amerika Serikat (AS) pekan ini menggandakan tarif impor untuk negara tersebut hingga 50%.
Namun, India tetap menolak tekanan tersebut, dengan impor minyak dari negara terkait justru diperkirakan meningkat pada September.
Baca Juga: Pertamina EP Jambi Field Hasilkan Minyak 1.243 BOPD Lewat Sumur PPS-020
“Pandangan dominan adalah sanksi tidak akan diberlakukan, dan mereka akan terus mengabaikan ancaman demi mendapatkan minyak dengan harga diskon dari Rusia,” kata Varga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement