Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PIPA Bidik Pertumbuhan Konservatif Rp38 Miliar pada 2025

PIPA Bidik Pertumbuhan Konservatif Rp38 Miliar pada 2025 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) menargetkan penjualan sebesar Rp38 miliar pada 2025. Emiten pipa berbasis polyvinyl chloride (PVC) ini menilai prospek pertumbuhan masih terjaga seiring meningkatnya kebutuhan perumahan nasional dan program pemerintah di sektor properti.

Direktur Utama PIPA, Immanuel Kevin Mayola, menyatakan target tersebut realistis dengan strategi penguatan produk yang mengedepankan efisiensi dan daya tahan.

“Kami terus berinovasi untuk menghadirkan produk yang tidak hanya memenuhi standar industri, tetapi juga memberikan keunggulan dalam daya tahan dan efisiensi penggunaan,” kata Kevin dalam keterangan resmi, Kamis (5/9/2025).

Baca Juga: Saham MPRO, PIPA dan PBSA Lepas dari Suspensi, Intip Pergerakannya

Hingga semester I-2025, PIPA mencatat penjualan Rp11,38 miliar. Manajemen memperkirakan pada kuartal III dapat membukukan pertumbuhan 10% atau sekitar Rp2 miliar dibanding periode sebelumnya. Sebagai pembanding, penjualan September 2024 tercatat Rp19,84 miliar.

Sektor perumahan menjadi pendorong utama. Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukkan backlog rumah tangga berdasarkan kepemilikan turun dari 12,71 juta unit pada 2021 menjadi 9,90 juta unit pada 2023.

Untuk mempercepat penurunan backlog, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menargetkan pembiayaan 350 ribu unit rumah subsidi pada 2025, yang merupakan bagian dari Program 3 Juta Rumah.

Baca Juga: PIPA Optimistis Bisnis Makin Moncer Usai Morris Capital Masuk

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menekankan perlunya kolaborasi untuk mendukung target tersebut. “Ini perjuangan bersama untuk membangun rumah bagi rakyat,” ujar AHY.

Selain rumah subsidi, pasar rumah tapak dinilai tetap prospektif pada 2025. Konsultan properti Colliers Indonesia mencatat minat terhadap rumah bekas juga meningkat karena harga yang lebih terjangkau. Kondisi ini turut memicu renovasi yang mendongkrak permintaan material konstruksi.

Menurut Kevin, tren itu menguntungkan PIPA yang mengandalkan produk PVC seperti pipa dan plafon. “Target pertumbuhan Multi Makmur Lemindo (PIPA) yang cukup konservatif ini sudah sangat layak karena berbagai katalis positif yang tadi saya sampaikan,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: