Kredit Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menilai aksi demonstrasi yang berujung ricuh pada pekan lalu dipicu oleh tekanan ekonomi berkepanjangan akibat kesalahan kebijakan fiskal dan moneter.
“Yang kemarin demo itu, itu karena tekanan berkepanjangan di ekonomi karena kesalahan kebijakan fiskal dan moneter sendiri yang sebetulnya kita kuasai,” kata Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, di Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Menurut Purbaya, kondisi ekonomi masyarakat kian tercekik lantaran pemerintah lambat membelanjakan anggaran dan lebih memilih menempatkan dana di Bank Indonesia (BI). Padahal, meski BI telah menurunkan suku bunga acuan, laju pertumbuhan uang di sistem perekonomian justru terhambat.
Baca Juga: Panggil Menkeu Purbaya, Presiden Prabowo Terima Laporan Progres Pembahasan APBN
:Sejak 2023 pertengahan itu uang diserap secara bertahap terus ke bawah sampai pertumbuhannya nol menjelang second half 2024. Jadi itu yang Anda rasakan di ekonomi melambat dengan signifikan, riil sektor susah, semuanya susah, keluar tagline Indonesia Gelap. Kita semua menunjuk ini gara-gara global, padahal ada kebijakan dalam negeri yang salah juga yang utamanya mengganggu kita,” tuturnya.
Purbaya mengungkapkan, pertumbuhan uang sempat mencapai 7 persen pada April 2024 sehingga ia sempat optimistis krisis akan berakhir. Namun, kondisi kembali memburuk pada Mei hingga Agustus, bahkan anjlok ke 0 persen.
“Jadi, periode perlambatan ekonomi yang 2024 gara-gara uang kertas tadi, dipulihkan sedikit, belum sepulih penuh, direm lagi ekonominya,” pungkasnya
Dalam kesempatan itu, Purbaya juga mempertanyakan sikap Komisi XI DPR RI yang dinilai pasif terhadap kebijakan Kemenkeu dan BI di masa lalu.
Baca Juga: Ini Tiga Strategi Utama RAPBN 2026 Versi Purbaya
"Kan di sini komisi XI rapatnya dengan Menteri Keuangan berapa ratus hari dalam setahun, kenapa tidak pernah mempertanyakan itu. Sekarang saya datang ke sini tiba-tiba pertanyaan banyak sekali yang harusnya sudah putus pada waktu itu, tapi nggak apa," terangnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kedepannya akan berfokus pada langkah perbaikan. Purbaya berkomitmen mempercepat belanja negara serta mengguyur likuiditas ke sistem perbankan, termasuk melalui bank-bank Himbara.
"Saya akan balik kondisi yang memburuk karena langkah sendiri. Gimana? Paling bagus kan percepat belanja anggaran. Kemudian balikin ke sistem perekonomian ke bank, ke Himbara misalnya," paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement